IHSG Sesi I Dibuka Menguat Sejalan dengan Bursa Asia

Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 February 2018 08:17
Kinerja bursa domestik tersebut sejalan dengan kinerja busa saham Asia.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka menguat 0,02% ke 6.535 poin. Investor tampaknya masih akan melihat lebih lanjut arah pasar saham hari ini. 

Kinerja bursa domestik tersebut sejalan dengan kinerja busa saham Asia. Dimana indeks Nikkei pagi ini di awal perdagangan naik 1,05%, indeks Kospi menguat 0,90% dan indeks Strait Time menguat 0,93%.

Pasar saham AS, Wall Street, kembali melemah setelah sehari sebelumnya menguat cukup signifikan, pelemahan terjadi pada saat-saat terakhir perdagangan. Dow Jones terkoreksi tipis 0,08% ke 24.893,35 poin, sementara S&P 500 turun 0,34% menjadi 2.685,41 poin dan Nasdaq berkurang 1,26% ke 6.582,02 poin. 

Saham-saham teknologi dan energi menjadi pemberat yang mendorong Wall Street terkoreksi. Penurunan terdalam dialami oleh saham Apple yang mencapai 2,14% karena isu perpajakan di Eropa. Prancis dan Jerman ingin perusahaan raksasa teknologi tersebut membayar pajak yang lebih besar. Sedangkan saham-saham emiten energi seperti Exxon dan Chevron masing-masing melemah 1,41% dan 1,89% akibat anjloknya harga minyak. 

Stok minyak AS per 2 Februari 2018 naik 1,9 juta barel menjadi 420,3 juta barel. Sedangkan produksi emas hitam Negeri Paman Sam telah menyentuh 10,25 juta barel/hari. Tahun ini, produksi minyak AS diperkirakan rata-rata sebanyak 10,59 juta barel/hari, naik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 10,10,27 juta barel/hari.  

Untuk perdagangan hari ini, faktor yang bisa mendorong kenaikan IHSG lebih lanjut adalah sentimen positif dari data cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Tanah Air pada akhir Januari 2018 senilai US$ 131,9 miliar, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 130,2 miliar. 

Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2018 cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Investor bisa tenang karena BI selalu berada di pasar dengan “peluru” yang cukup. 

Namun ada pula faktor yang bisa menghambat penguatan atau bahkan menyeret IHSG ke zona merah. Pertama adalah harga minyak, yang mengalami koreksi dalam. Harga minyak jenis light sweet sempat terkoreksi hingga kisaran 4%. 

Posisi harga minyak saat ini mencapai titik terendah dalam sebulan terakhir. Penyebabnya adalah cadangan dan produksi minyak AS yang meningkat. 

Stok minyak AS per 2 Februari 2018 naik 1,9 juta barel menjadi 420,3 juta barel. Sedangkan produksi emas hitam Negeri Paman Sam telah menyentuh 10,25 juta barel/hari. Tahun ini, produksi minyak AS diperkirakan rata-rata sebanyak 10,59 juta barel/hari, naik dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 10,10,27 juta barel/hari.  

Penurunan harga minyak bisa menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Pasalnya, hal ini akan  mempengaruhi kinerja emiten migas dan pertambangan, yang seringkali menjadi motor penggerak pasar. Apalagi harga batu bara juga ikut melorot sampai nyaris 8%. 

Faktor kedua yang bisa berdampak buruk bagi IHSG adalah perkembangan dolar AS.Greenback tengah menunjukkan kekuatannya. Dollar Index, yang menunjukkan posisi dolar AS dibandingkan enam mata uang utama dunia, menguat sampai 0,82%. 

Dolar AS menguat tajam setelah pemimpin Senat mencapai kesepakatan soal anggaran negara. Senat sepakat untuk menaikkan belanja negara sebesar US$ 300 miliar (Rp 4.050 triliun) untuk dua tahun fiskal. 

Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Menko Perekonomian Darmin Nasution dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan rapat koordinasi membahas Kredit Usaha Rakyat (09.00 WIB).
  • Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan rapat koordinasi membahas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (09.30 WIB).
  • Pengumuman data ekspor-impor China (10.00).
  • Pengumuman tingkat suku bunga acuan Inggris (19.00).
  • Rilis data klaim pengangguran AS (20.30).

(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular