
IHSG Bangkit, Menguat 0,87%
Monica Warezza & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 February 2018 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit setelah terkoreksi dalam selama dua hari berturut-turut. IHSG terimbas energi positif Wall Street yang berhasil membalikkan pelemahan.
Menutup perdagangan Rabu (7/2/2018), IHSG menguat 0,87% menjadi 6.543,87. Seluruh sektor saham menguat, yang tertinggi dialami oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,32%.
Transaksi berlangsung cukup semarak dengan nilai Rp 9,12 triliun. Sebanyak 242 saham ditutup menguat, 113 saham melemah, sementara 199 lainnya stagnan.
Investor asing masih melakukan jual bersih, kali ini senilai Rp 468,98 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing di antaranya BBCA (Rp 359,29 miliar), BBRI (Rp114,15 miliar), ASII (Rp 88,63 miliar), BMRI (Rp 76,03 miliar), dan UNTR (Rp 51,37 miliar).
Sementara itu, saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG di antaranya BBNI (+5,23%), UNVR (+1,44%), TLKM (+1,02%), UNTR (+2,12%), dan INDF (+3,59%).
Penguatan bursa saham domestik didukung oleh kembali menghijaunya bursa Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan kemarin, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq berhasil menguat masing-masing 2,33%, 1,74%, dan 2,13%.
Namun, investor nampak masih sangat berhati-hati dalam menempatkan dananya di pasar saham Asia, mengingat ketidakpastian masih cukup tinggi. Terlebih, sampai dengan akhir perdagangan hari ini, kontrak futures bursa saham AS diperdagangkan melemah.
Hal ini menandakan bahwa bursa saham AS dapat kembali ke zona merah. Ini menyebabkan bursa Asia ditutup variatif atau mixed. Ada yang melemah seperti Shanghai (-1,81%), Hang Seng (-0,89%), Strait Times (-0,45%), dan Kospi (-2,31%). Indeks yang berhasil mencatatkan penguatan selain IHSG adalah Nikkei (+0,16%), PSEI (+1,37%), dan KLCI (+1,34%).
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Menutup perdagangan Rabu (7/2/2018), IHSG menguat 0,87% menjadi 6.543,87. Seluruh sektor saham menguat, yang tertinggi dialami oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,32%.
Transaksi berlangsung cukup semarak dengan nilai Rp 9,12 triliun. Sebanyak 242 saham ditutup menguat, 113 saham melemah, sementara 199 lainnya stagnan.
Sementara itu, saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG di antaranya BBNI (+5,23%), UNVR (+1,44%), TLKM (+1,02%), UNTR (+2,12%), dan INDF (+3,59%).
Penguatan bursa saham domestik didukung oleh kembali menghijaunya bursa Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan kemarin, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq berhasil menguat masing-masing 2,33%, 1,74%, dan 2,13%.
Namun, investor nampak masih sangat berhati-hati dalam menempatkan dananya di pasar saham Asia, mengingat ketidakpastian masih cukup tinggi. Terlebih, sampai dengan akhir perdagangan hari ini, kontrak futures bursa saham AS diperdagangkan melemah.
Hal ini menandakan bahwa bursa saham AS dapat kembali ke zona merah. Ini menyebabkan bursa Asia ditutup variatif atau mixed. Ada yang melemah seperti Shanghai (-1,81%), Hang Seng (-0,89%), Strait Times (-0,45%), dan Kospi (-2,31%). Indeks yang berhasil mencatatkan penguatan selain IHSG adalah Nikkei (+0,16%), PSEI (+1,37%), dan KLCI (+1,34%).
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular