
Bursa Asia Kompak Merah
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 February 2018 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia – Warna merah menjadi tema bursa Asia pada perdagangan hari ini. Tidak ada bursa yang selamat dari koreksi dalam.
Mengutip Reuters, Selasa (6/2/2018), berikut posisi penutupan sejumlah bursa regional:
Bursa Asia tertular virus pelemahan dalam dari Wall Street. Pada perdagangan sebelumnya, Dow Jones dicukur gundul sampai melemah 4,6%, S&P 500 terkoreksi 4,1%, dan Nasdaq anjlok 3,78%.
Investor mulai cemas terhadap potensi inflasi global yang kemungkinan akan segera naik seiring pemulihan ekonomi di negara-negara maju. Ketika inflasi mulai melaju, maka otoritas moneter akan merespons melalui kebijakan moneter ketat salah satunya dengan kenaikan suku bunga acuan.
Namun, kalangan analis menilai koreksi kali ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya, bursa telah menguat tajam dari akhir tahun lalu.
“Koreksi tajam adalah hal yang normal,” kata Albert Xu, Analis Zhongtai International Securities Limited. Menurutnya, investor sudah terlalu puas dan koreksi di pasar saham memang sudah waktunya.
Setelah koreksi, maka diharapkan pasar segera pulih dan investor semakin bergairah. Beberapa investor yakin koreksi tajam ini menciptakan peluang aksi borong yang bisa membuat bursa rebound.
“Valuasi keseluruhan di bursa saham Hong Kong masih relatif rendah, jadi hal itu akan menarik dana yang diharapkan untuk membeli di posisi terendah setelah penyesuaian. Setelah masa penyesuaian ini, bursa saham Hong Kong cenderung akan mendapatkan momentum kembali,” kata Yang Delong, Direktur Pelaksana di First Seafront Fund.
(aji/aji) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Mengutip Reuters, Selasa (6/2/2018), berikut posisi penutupan sejumlah bursa regional:
![]() |
Bursa Asia tertular virus pelemahan dalam dari Wall Street. Pada perdagangan sebelumnya, Dow Jones dicukur gundul sampai melemah 4,6%, S&P 500 terkoreksi 4,1%, dan Nasdaq anjlok 3,78%.
Namun, kalangan analis menilai koreksi kali ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya, bursa telah menguat tajam dari akhir tahun lalu.
“Koreksi tajam adalah hal yang normal,” kata Albert Xu, Analis Zhongtai International Securities Limited. Menurutnya, investor sudah terlalu puas dan koreksi di pasar saham memang sudah waktunya.
Setelah koreksi, maka diharapkan pasar segera pulih dan investor semakin bergairah. Beberapa investor yakin koreksi tajam ini menciptakan peluang aksi borong yang bisa membuat bursa rebound.
“Valuasi keseluruhan di bursa saham Hong Kong masih relatif rendah, jadi hal itu akan menarik dana yang diharapkan untuk membeli di posisi terendah setelah penyesuaian. Setelah masa penyesuaian ini, bursa saham Hong Kong cenderung akan mendapatkan momentum kembali,” kata Yang Delong, Direktur Pelaksana di First Seafront Fund.
(aji/aji) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega
Most Popular