Bank Agris, Lembaga Pembiayaan yang Bertransformasi Jadi Bank

Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 February 2018 14:02
PT Dian Intan Perkasa menguasai Bank Agris tahun 2007 kemudian melepasnya pada tahun 2018.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia — Jika tidak ada aral melintang, PT Bank Agris Tbk akan memiliki pengendali baru. Pemilik anyarnya adalah Industrial Bank of Korea (IBK) bank terbesar ketujuh di Korea dari sisi aset.

Sebelum bersalin nama menjadi Bank Agris, perusahaan ini bernama Finconesia. Ini adalah lembaga keuangan non-bank. Pemegang sahamnya terdiri dari Bank BNI, The Nomura Securities Co. Ltd, Barclays Bank International Limited, Manufactures Hanover International Finance Corporation, The Mitsui Bank Ltd, Banque Francaise Du Commerce Exterieur dan Commerzbank Aktiengesellchaft.

Pada tahun 1993, Finconesia merubah bisnis dari lembaga keuangan menjadi bank umum. Perubahan bisnis ini menjadi nama perusahaan berubah menjadi PT Bank Finconesia (“Bank Finconesia”).

Lima tahun kemudian, nama Bank berubah menjadi PT Bank Agris. Perubahaan ini terjadi karena adanya pemegang saham baru. PT Dian Intan Perkasa, perusahaan yang terkait dengan Charoen Pokphand Group di Indonesia memegang 99,51 % saham Bank Agris.

PT Dian Intan Perkasa membeli saham milik Commerzbank Aktiengesellschaft sebesar 51 % dan BNI sebanyak 48,51 %.

Pada 2014, Bank Agris melantai di bursa melalui penerbitan saham perdana atawa initial public offering (IPO). Bank Agris melepas 21,25% sahamnya ke publik seharga Rp 110 per saham. Saham tersebut merupakan miliki PT Dian Intan Perkasa.

Dalam laporan tahunan 2016, Bank Agris fokus pada penyaluran kredit pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada sektor pertanian, peternakan, agribisnis serta sektor ritel. BAnk Agris memiliki kredit khusus peternak ayam. Sebut saja, kredit untuk pembangunan kandang ayam, peralatan dan kredit modal kerja peternak ayam.

Tahun 2016, Bank Agris berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 131,76 miliar atau tumbuh 7,41% dengan total Aset Rp4,06 triliun atau turun 3,37%. Adapun dana pihak ketiga (DPK) turun 2,14% menjadi Rp 3,42 triliun.
(roy/roy) Next Article Ini Bank-Bank Kecil yang Berpotensi Dibeli BCA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular