
Penutupan Sesi I, Koreksi IHSG Berlanjut
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 February 2018 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup melemah 2,47% ke level 6.426,82 poin. Pelemahan indeks ini masih merupakan dampak dari pelemahan bursa Amerika Serikat dan bursa saham Asia lainnya akibat ketakutan naiknya suku bunga acuan The Fed.
Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan pelemahan indeks pada sesi I masih merespons negatif penurunan bursa dunia, melemahnya rupiah, penurunan harga minyak dan hasil data ekonomi yang kurang memnuaskan. "Akan tetapi sentimeen positif masih akan datang dari peningkatan harga komoditas seperti nikel dan timah di LME berhasil menguat masing-masing 1,2% dan 1%," kata David kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/2).
Sepanjang sesi I, seluruh sektor mengalami pelemahan dengan dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 5,09%. Selanjutnya diikuti oleh melemahnya sektor pertambangan sebesar 4,41% dan sektor agri sebesar 3,68%.
Sementara itu bursa saham Asia juga masih diwarnai dengan koreksi cukup dalam. Nikkei terkoreksi 6,65% dan Hang Seng melemah 5,00%. Selain itu Shanghai Composite Index melemah 2,80% dan Strait Times turun 3,68%.
Sepanjang sesi I ini asing masih mencatatkan jual besih senilai Rp 643,87 miliar. Sementara total transaksi sepanjang pagi ini senilai Rp 6,04 triliun dengan 10,40 miliar saham diperdagangakan dna transaksi sebanyak 273.894 kali. Sebanyak 28 saham mengalami penguatan harga namun 364 saham melemah harganya dan 52 saham tak mengalami perubahan harga.
David menilai pada sesi II siang ini IHSG masih akan melanjutkan koreksinya pada rentang 6.512-6.630 poin. Meski pada sesi ini pelaku pasar akan mulai melakukan aksi beli selektif. Dia menyarankan untuk memilih saham-saham di sektor pertambangan dengan orientasi ekspor untuk menjadi pilihan.
"Jika di lihat sebenarnya asing masih posisi buy beberapa emiten tambang, saya lihat sesi 2 bisa selektif buy," imbuh dia.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan pelemahan indeks pada sesi I masih merespons negatif penurunan bursa dunia, melemahnya rupiah, penurunan harga minyak dan hasil data ekonomi yang kurang memnuaskan. "Akan tetapi sentimeen positif masih akan datang dari peningkatan harga komoditas seperti nikel dan timah di LME berhasil menguat masing-masing 1,2% dan 1%," kata David kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/2).
Sepanjang sesi I, seluruh sektor mengalami pelemahan dengan dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 5,09%. Selanjutnya diikuti oleh melemahnya sektor pertambangan sebesar 4,41% dan sektor agri sebesar 3,68%.
Sepanjang sesi I ini asing masih mencatatkan jual besih senilai Rp 643,87 miliar. Sementara total transaksi sepanjang pagi ini senilai Rp 6,04 triliun dengan 10,40 miliar saham diperdagangakan dna transaksi sebanyak 273.894 kali. Sebanyak 28 saham mengalami penguatan harga namun 364 saham melemah harganya dan 52 saham tak mengalami perubahan harga.
David menilai pada sesi II siang ini IHSG masih akan melanjutkan koreksinya pada rentang 6.512-6.630 poin. Meski pada sesi ini pelaku pasar akan mulai melakukan aksi beli selektif. Dia menyarankan untuk memilih saham-saham di sektor pertambangan dengan orientasi ekspor untuk menjadi pilihan.
"Jika di lihat sebenarnya asing masih posisi buy beberapa emiten tambang, saya lihat sesi 2 bisa selektif buy," imbuh dia.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular