
IHSG Terkoreksi 1,77% saat Pembukaan Sesi I
Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 February 2018 08:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi cukup dalam 1,77% ke level 6.473,10 ppoin. Kejatuhan pasar saham global dan regional pagi ini menjadi sentimen negatif yang mendorong investor melakukan aksi jual dan mengamankan aset ke portfolio yang lebih aman.
Bursa utama Asia pagi ini mayorita anjlok dalam dimana indeks Nikkei turun dalam 4,56%, indeks Hang Seng turun 1,09%, indeks Shanghai naik 0,73%, indeks Kospi turun 2,67% dan indeks Strait Time terkoreksi 2,12%.
Sebelumnya, dini hari, bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street jatuh, diamna indeks Dow Jones anjlok 4,60% ke 24.354 poin, S&P 500 turun 4,10% menjadi 2.648,94 poin dan Nasdaq melemah 3,78% ke 6.967,75 poin.
Pelemahan bursa saham AS tersebut dipicu oleh kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (Fed Fund Rate). Kalangan analis menilai tidak ada katalis yang serius yang mendorong pelemahan bursa saham Wall Street, hanya kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan saja.
Wall Street sebelumnya dihiasi oleh rekor demi rekor didorong oleh berbagai sentimen positif. Mulai dari data ketenagakerjaan, inflasi, pertumbuhan ekonomi, sampai kebijakan pemotongan tarif pajak bagi korporasi. Ini membuat pelaku pasar mengalami euforia yang terjadi sampai awal tahun ini.
Tren kenaikan suku bunga global sudah di depan mata, kebijakan moneter ketat akan segera menjadi norma baru, dan likuiditas tidak akan lagi melimpah seperti sekarang. Investor pun sepertinya mulai bersiap menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Di bursa saham Jepang, dipicu oleh koreksi saham-saham otomotif, finansial dan teknologi. Sementara di bursa saham Korea Selatan, koreksi dipicu oleh pelemahan raksasa Samsung dan SK Hynix.
Sentimen dari dalam negeri yang hari patut diperhatikan adalah, Data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Namun rilis data IKK mungkin tidak terlalu banyak membantu kinerja IHSG. IKK periode Januari 2018 tercatat 126,1, turun tipis dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 126,4.
Persepsi konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan perkiraan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang mengalami penurunan. Pada 6 bulan mendatang, konsumen memperkirakan adanya peningkatan tekanan kenaikan harga seiring dengan belum lancarnya distribusi barang pasca hari raya Idul Fitri.
Harga minyak juga sedang tidak bisa diharapkan untuk mendorong IHSG. Akibat penguatan dolar AS, harga minyak pun anjlok sampai 2%. Biasanya kenaikan harga minyak bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG, karena mendongkrak kinerja emiten migas dan pertambangan.
Namun ada yang bisa membantu IHSG untuk setidaknya jangan melemah terlalu dalam, yaitu laporan kinerja emiten. Hari ini akan ada penyampaian laporan keuangan TMPO dan BMRI. Bila hasilnya bagus, diharapkan bisa sedikit memberikan optimisme kepada pelaku pasar.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Bursa utama Asia pagi ini mayorita anjlok dalam dimana indeks Nikkei turun dalam 4,56%, indeks Hang Seng turun 1,09%, indeks Shanghai naik 0,73%, indeks Kospi turun 2,67% dan indeks Strait Time terkoreksi 2,12%.
Sebelumnya, dini hari, bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street jatuh, diamna indeks Dow Jones anjlok 4,60% ke 24.354 poin, S&P 500 turun 4,10% menjadi 2.648,94 poin dan Nasdaq melemah 3,78% ke 6.967,75 poin.
Pelemahan bursa saham AS tersebut dipicu oleh kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (Fed Fund Rate). Kalangan analis menilai tidak ada katalis yang serius yang mendorong pelemahan bursa saham Wall Street, hanya kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan saja.
Wall Street sebelumnya dihiasi oleh rekor demi rekor didorong oleh berbagai sentimen positif. Mulai dari data ketenagakerjaan, inflasi, pertumbuhan ekonomi, sampai kebijakan pemotongan tarif pajak bagi korporasi. Ini membuat pelaku pasar mengalami euforia yang terjadi sampai awal tahun ini.
Di bursa saham Jepang, dipicu oleh koreksi saham-saham otomotif, finansial dan teknologi. Sementara di bursa saham Korea Selatan, koreksi dipicu oleh pelemahan raksasa Samsung dan SK Hynix.
Sentimen dari dalam negeri yang hari patut diperhatikan adalah, Data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Namun rilis data IKK mungkin tidak terlalu banyak membantu kinerja IHSG. IKK periode Januari 2018 tercatat 126,1, turun tipis dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 126,4.
Persepsi konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan perkiraan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang mengalami penurunan. Pada 6 bulan mendatang, konsumen memperkirakan adanya peningkatan tekanan kenaikan harga seiring dengan belum lancarnya distribusi barang pasca hari raya Idul Fitri.
Harga minyak juga sedang tidak bisa diharapkan untuk mendorong IHSG. Akibat penguatan dolar AS, harga minyak pun anjlok sampai 2%. Biasanya kenaikan harga minyak bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG, karena mendongkrak kinerja emiten migas dan pertambangan.
Namun ada yang bisa membantu IHSG untuk setidaknya jangan melemah terlalu dalam, yaitu laporan kinerja emiten. Hari ini akan ada penyampaian laporan keuangan TMPO dan BMRI. Bila hasilnya bagus, diharapkan bisa sedikit memberikan optimisme kepada pelaku pasar.
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
- Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja akan mengadakan rapat membahas kebakaran hutan dan lahan (09.00 WIB).
- Rilis data indeks penjualan ritel Indonesia periode Desember 2017 (15.00 WIB).
- Rilis data cadangan minyak AS (22.30).
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular