
IHSG Ditutup Melemah, Analis: Hanya Profit Taking
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 February 2018 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seoanjnag hari ini ditutup melemah 0,11% ke 6.598 poin, dari pembukaan perdagangan hari ini. Pelemahan indeks mayoritas terjadi menjelang penutupan perdagangan siang ini.
Pagi ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil data inflasi Januari yakni sebesar 0,62% dimana nilai ini lebih rendah jika dibandingkan hasil konsensus pasar yang memperkirakan inflasi bulan lalu sebesar 0,71%.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan IHSG terkoreksi pada sore ini hanya koreksi teknikal biasa artinya pelaku pasar hanya menjalankan aksi ambil untung (profit taking). Menurut dia hasil data inflasi yang berada di bawah ekspektasi tidka memberikan dampak negatif pada pergerakan IHSG.
"Pengaruh inflasi ya tapi kan itu sudah diumumkan dari pagi seharusnya investor dan fund manager langsung melakukan jual kalau emang di bawah ekspektasi, ternyata mereka tak melakukan pagi tapi baru sore dan saya rasa ini profit taking biasa," kata Rovandi di Jakarta, Kamis (1/2).
Pelemahan IHSG hari ini dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah sebesar 1,34% sepanjang hari ini. Selanjutnya diikuti oleh pelemahan di sektor konsumer dengan pelemahan sebesar 0,76% dan sektor infrastruktur yang melemah 0,67%.
Transaksi sepanjang hari ini menghasilkan nilai sebesar Rp 10,11 triliun dengan volumer perdagangan 16,56 miliar saham dana frekuensi perdagangan sebanyak 425.118 kali. Sebanyak 192 saham mengalami penguatan harga, 181 saham melemah harganya dan 112 saham tak berubah harganya.
Saham-saham yang menjadi penggerak IHSG sepanjang hari ini adalah BKSL 20,41%, RAJA 19,76%, SMRA 6,25%, PTRO 5,37% dan BEST 5,33%.
Adapun sepanjang perdagangan hari ini asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 907 miliar.
Sementara itu, bursa regional Asia ditutup bervariatif. Nikkei ditutup menguat 1,68% dan Strait Times menguat 0,37%. Sementara Hang Seng Index ditutup melemah 0,75% dan Shanghai Composite Index ditutup melemah 0,97%.
Untuk perdagangan hari esok, Rovandi menilai IHSG masih berpotensi kembali rally setelah pelaku pasar melakukan provit taking sore ini. "Besok saya rasa IHSG akan on track, menguat kembali," imbuh dia.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Pagi ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil data inflasi Januari yakni sebesar 0,62% dimana nilai ini lebih rendah jika dibandingkan hasil konsensus pasar yang memperkirakan inflasi bulan lalu sebesar 0,71%.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan IHSG terkoreksi pada sore ini hanya koreksi teknikal biasa artinya pelaku pasar hanya menjalankan aksi ambil untung (profit taking). Menurut dia hasil data inflasi yang berada di bawah ekspektasi tidka memberikan dampak negatif pada pergerakan IHSG.
Pelemahan IHSG hari ini dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah sebesar 1,34% sepanjang hari ini. Selanjutnya diikuti oleh pelemahan di sektor konsumer dengan pelemahan sebesar 0,76% dan sektor infrastruktur yang melemah 0,67%.
Transaksi sepanjang hari ini menghasilkan nilai sebesar Rp 10,11 triliun dengan volumer perdagangan 16,56 miliar saham dana frekuensi perdagangan sebanyak 425.118 kali. Sebanyak 192 saham mengalami penguatan harga, 181 saham melemah harganya dan 112 saham tak berubah harganya.
Saham-saham yang menjadi penggerak IHSG sepanjang hari ini adalah BKSL 20,41%, RAJA 19,76%, SMRA 6,25%, PTRO 5,37% dan BEST 5,33%.
Adapun sepanjang perdagangan hari ini asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 907 miliar.
Sementara itu, bursa regional Asia ditutup bervariatif. Nikkei ditutup menguat 1,68% dan Strait Times menguat 0,37%. Sementara Hang Seng Index ditutup melemah 0,75% dan Shanghai Composite Index ditutup melemah 0,97%.
Untuk perdagangan hari esok, Rovandi menilai IHSG masih berpotensi kembali rally setelah pelaku pasar melakukan provit taking sore ini. "Besok saya rasa IHSG akan on track, menguat kembali," imbuh dia.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular