
Laba Bersih Lippo Cikarang Turun 9,91%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 February 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) masih mengalami tekanan dalam sembilan bulan pertama 2017, dimana laba bersih terkoreksi 13,50% menjadi Rp 427,28 miliar dari Rp 493,97 miliar. Beban pajak yang harus dibayarkan perseroan meningkat, sehingga menekan profitabilitas perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, pendapatan perusahaan meningkat tipis 1,97% menjadi Rp 1,22 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,20 triliun. Beban pajak meningkat 10,19% menjadi Rp 47,46 miliar dari Rp 43,07 miliar.
Pendapatan ini sebagian besar disumbangikan oleh usaha rumah hunian dan divisi apartemen sebesar 76,6% atau setara dengan Rp 939 miliar dari total pendapatan. Divisi industri berkontribusi sebesar Rp 77,5 miliar atau 6,3% kepada total pendapatan. Adapun pendapatan berulang (reucurring income) perusahaan naik tipis sebesar 7% menjadi Rp 209 miliar di periode ini dari sebelumnya Rp 195 miliar.
Adapun jumlah kas dan setara kas perusahaan hingga 30 September 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 400,35 miliar, turun dari periode 30 September 2016 yang sebesar Rp 680,39 miliar.
Presiden Direktur perusahaan Ivan Budiono mengatakan lesunya sektor peroperti di tahun lalu menjadi faktor yang kurang memenuhi harapan perusahaan sepanjang periode tersebut.
(hps/hps) Next Article Duh! Data Tak Valid, Sidang Gugatan Konsumen Meikarta Ditunda
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, pendapatan perusahaan meningkat tipis 1,97% menjadi Rp 1,22 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,20 triliun. Beban pajak meningkat 10,19% menjadi Rp 47,46 miliar dari Rp 43,07 miliar.
Pendapatan ini sebagian besar disumbangikan oleh usaha rumah hunian dan divisi apartemen sebesar 76,6% atau setara dengan Rp 939 miliar dari total pendapatan. Divisi industri berkontribusi sebesar Rp 77,5 miliar atau 6,3% kepada total pendapatan. Adapun pendapatan berulang (reucurring income) perusahaan naik tipis sebesar 7% menjadi Rp 209 miliar di periode ini dari sebelumnya Rp 195 miliar.
Adapun jumlah kas dan setara kas perusahaan hingga 30 September 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 400,35 miliar, turun dari periode 30 September 2016 yang sebesar Rp 680,39 miliar.
(hps/hps) Next Article Duh! Data Tak Valid, Sidang Gugatan Konsumen Meikarta Ditunda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular