Internasional

Rapat Bulanan The Fed Dimulai, Dolar AS Melemah

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 January 2018 06:59
Indeks dolar melemah karena investor menantikan hasil pertemuan bulanan Federal Reserve atau The Fed
Foto: Freepik
New York, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh hari Selasa (30/1/2018) dan membalikkan penguatan yang dicatatkan sehari sebelumnya menjelang pengumuman suku bunga kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, hari Rabu waktu setempat.

Setelah mencatatkan pelemahan mingguan selama enam kali berturut-turut, indeks dolar sedang menuju depresiasi sebesar 3,2% bulan ini. Pelemahan tersebut adalah pelemahan bulanan terbesar sejak Maret 2016, dilansir dari Reuters.

Indeks dolar turun 0,1% menjadi 89,22 hari Selasa siang waktu setempat. Namun, indeks tersebut telah menguat dari 88,43 — level terendahnya sejak Desember 2014 — yang dibukukan minggu lalu. Indeks dolar adalah perbandingan nilai tukar dolar dengan beberapa mata uang utama dunia.

Para pialang mewaspadai beberapa kejadian penting minggu ini, termasuk rapat bulanan The Fed yang dimulai hari Selasa dan pengumuman angka pengangguran hari Jumat mendatang.

“Kami menunggu keputusan The Fed besok,” kata Greg Anderson, kepala strategi global valuta asing (valas) di BMO Capital Markets.


Para analis memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga kebijakannya, Fed Fund Rate, kali ini. Namun, sinyal-sinyal penguatan (hawkish) dalam pernyataan The Fed setelah pertemuan tersebut biasanya akan berdampak positif terhadap dolar.

Sebelumnya, kenaikan imbal hasil surat berharga negara AS (US Treasury) bertenor 10 tahun hingga di atas 2,7% mendorong penguatan dolar pada hari Senin. Imbal hasil tersebut adalah yang tertinggi sejak April 2014.

Imbal hasil tersebut kembali menyentuh level tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir hari Selasa sementara obligasi negara bertenor 30 tahun mencatatkan imbal hasil tertinggi sejak Mei 2017.

“Kadang dolar mengikuti arah imbal hasil obligasi negara AS,” kata David Gilmore, seorang rekanan di Foreign Exchange Analytics. “Beberapa minggu ini tidak terlihat adanya korelasi yang konsisten [antara keduanya] namun saya pikir memang begitulah faktanya saat ini.”
(prm) Next Article VIDEO: Trump Ingin Dolar Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular