
Internasional
Canon Targetkan Laba Tertinggi dalam 10 Tahun
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 January 2018 19:27

Tokyo, CNBC Indonesia - Perusahaan asal Jepang Canon memperkirakan laba usahanya akan naik 27% tahun ini, tertinggi dalam 10 tahun terakhir, didorong efisiensi biaya pada lini bisnis mesin fotokopi dan cetak (printer) serta tumbuhnya unit bisnis baru, seperti peralatan kesehatan dan kamera pengawas.
Perusahaan itu memproyeksikan laba usahanya akan mencapai 420 miliar yen atau sekitar Rp 52,2 triliun tahun ini. Pembukuan laba tersebut menandai tahun kedua Canon mencetak keuntungan.
Proyeksi itu di atas konsensus pasar yang memperkirakan Canon akan membukukan profit senilai 376 miliar yen, dilansir dari Reuters hari Selasa (30/1/2018).
Pemangkasan biaya dan penjualan yang meningkat untuk produk-produk, seperti cartridges tinta mesin printer, akan membantu kenaikan laba usaha divisi mesin fotokopi dan printer hingga 30% tahun ini, kata Canon.
Canon juga melakukan beberapa akuisisi untuk menutup kerugian akibat konsumen yang lebih memilih menggunakan kamera telepon genggam daripada kamera digital.
Baru-baru ini, perusahaan mengambil alih perusahaan pembuat mesin CT scan dan ultrasound, Toshiba Medical Systems, dan perusahaan video pengawas dari Swedia, AXIS.
Canon, yang memiliki nilai pasar mencapai US$52 miliar, juga mendapat keuntungan dari tingginya permintaan terhadap layar organic light emitting diode (OLED) untuk ponsel pintar. Selain itu, permintaan memory chip yang menanjak untuk pusat data dan ponsel pintar juga diharapkan mendorong pendapatan.
(prm/prm) Next Article Konsumsi Lemah, Ekonomi Jepang Kuartal I-2018 Turun 0,2%
Perusahaan itu memproyeksikan laba usahanya akan mencapai 420 miliar yen atau sekitar Rp 52,2 triliun tahun ini. Pembukuan laba tersebut menandai tahun kedua Canon mencetak keuntungan.
Proyeksi itu di atas konsensus pasar yang memperkirakan Canon akan membukukan profit senilai 376 miliar yen, dilansir dari Reuters hari Selasa (30/1/2018).
Canon juga melakukan beberapa akuisisi untuk menutup kerugian akibat konsumen yang lebih memilih menggunakan kamera telepon genggam daripada kamera digital.
Baru-baru ini, perusahaan mengambil alih perusahaan pembuat mesin CT scan dan ultrasound, Toshiba Medical Systems, dan perusahaan video pengawas dari Swedia, AXIS.
Canon, yang memiliki nilai pasar mencapai US$52 miliar, juga mendapat keuntungan dari tingginya permintaan terhadap layar organic light emitting diode (OLED) untuk ponsel pintar. Selain itu, permintaan memory chip yang menanjak untuk pusat data dan ponsel pintar juga diharapkan mendorong pendapatan.
(prm/prm) Next Article Konsumsi Lemah, Ekonomi Jepang Kuartal I-2018 Turun 0,2%
Most Popular