Pasca Rencana Merger, Saham BTPN Nyaris Auto Reject Lagi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 January 2018 11:12
Saham BTPN hampir terkena auto-reject setelah kabar akan dimerger dengan SMBCI
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) meroket 20.86% sampai dengan pukul 10.43 WIB ke level Rp 3.940/unit. Investor masih terpicu oleh sentimen positif dari rencana merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

Kemarin, Senin (29/1/2018), BTPN melalui keterbukaan publik yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pemegang saham perseroan yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation memutuskan untuk menggabungkan BTPN dengan anak usahanya di Indonesia yakni SMBCI.

Harga Saham BTPN lantas ditutup menguat 24,9% ke level Rp 3.260/unit atau di level batas atas auto reject yang sebesar 25%.

Memang, merger ini berpotensi menciptakan sebuah bank baru dengan total aset senilai Rp 169 triliun, di mana ini merupakan yang terbesar kesembilan di Indonesia. Wajar jika kemudian investor gencar melakukan pembelian atas saham BTPN.

Pasca Rencana Merger, Saham BTPN Nyaris Auto Reject LagiFoto: Tim Riset CNBC Indonesia

Kalangan analis menilai rencana merger tersebut akan berdampak positif. Merger kedua bank akan saling melengkapi, karena keduanya memiliki core business yang berbeda.

Ekonom David Sumual menilai adanya merger antara kedua bank dengan core business berbeda ini justru akan membuat kedua bank saling melengkapi, di mana SMBCI berfokus pada corporate banking sehingga memiliki nasabah korporasi, sementara BTPN berfokus pada nasabah ritel.

“(Kedua bank) akan saling komplemen sehingga pengaruhnya minim karena bisnisnya beda, disatukan karena pemegang saham mayoritas yang sama,” kata David, Senin (29/01/2017).

Menurut David, masuknya bank-bank asing untuk memiliki saham perbankan di Indonesia sudah terjadi krisis ekonomi pada 1997. Bank-bank asing menilai pasar di negara berkembang seperti Indonesia masih sangat profitable ditambah dengan aturan perbankan yang memungkinkan bank asing ini untuk masuk ke Indonesia.

Tim Riset CNBC Indonesia
(dru) Next Article Selain BTPN, Ini Jejak Pemodal Jepang di Bank-bank Besar RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular