Saham Produsen Kabel Naik Kencang

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 January 2018 15:40
Tidak informasi fundamental yang disampaikan perusahaan-perusahaan tersebut, yang menjadi pemicu kenaikan harga saham produsen kabel tersebut.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham produsen kabel pekan lalu ditransaksikan menguat signifikan. Tidak informasi fundamental yang disampaikan perusahaan-perusahaan tersebut, yang menjadi pemicu kenaikan harga saham produsen kabel tersebut.

Saham PT KMI Wire and Cable Tbk (KMLI) aktif diperdagangkan akhir pekan lalu ditutup pada harga Rp 530 per saham, naik 62 basis poin atau setara dengan 13,2%. Sejak awal tahun, harga saham perusahaan juga telah mengalami kenaikan sebesar 30,28 %. Sementara pada perdagangan hari ini, saham perusahaan masih memiliki tren naik.

Keterbukaan informasi terakhir yang dikeluarkan perusahaan terakhir pada 31 Oktober 2017 tentang transaksi akuisisi yang dilakukan perusahaan atas PT Langgeng Bajapratama. Akusisi ini telah dilakukan perusahaan sejak Juni tahun lalu.

KMI Wire mengeluarkan dana sebesar Rp 164 miliar untuk melakukan pengambilalihan perusahaan produsen kawat baja ini. Perusahaan telah memenuhi pembayaran akusisi ini sebesar Rp 50 miliar, sementara sisanya akan dibayarkan perusahaan dengan menyerahkan surat utang (notes) tanpa bunga denan jangka waktu bertahap sesuai dengan jadwal jatuh temponya. Yakni KMI-001 yang jatuh tempo pada 31 Agustus 2017 sebesar Rp 30 miliar, KMI-002 pada 29 September 2017 senilai Rp 40 miliar dan KMI-003 pada 30 November 2017 senilai Rp 43,88 miliar.

Tujuannya adalah agar perusahaan memiliki kemampuan pengendalian atas produk-prduk yang diperoduksi oleh PT Langgeng Bajapratama dalam mendukung rencana pengembangan usaha perusahaan yang diperlukan di sektor transmisi dan pembangkit tenaga listrik yang direncakan perusahaan.

Selain itu, tahun lalu perusahaan juga baru saja melakukan investasi jenis properti dari perusahaan yang baru saja diakuisisinya ini. Properti tersebut berupa lahan sawah seluas 94.535 meter persegi.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan pada 30 September 2017 lalu, perusahanan mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,14 triliun. Jumlah ini naik dari pendapatan perusahaan di periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,93 triliun.

Sementara, laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan adalah sebesar Rp 283,23 miliar, yang juga mengalami kenaikan tipis dari laba bersih perusahaan di akhir September 201 sebesar Rp 228,52 miliar.

Kabelindo
Saham lainnya, milik PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) aktif diperdagangkan pada akhir pekan lalu ditutup pada 372 per saham, naik 74 basis poin atau setara dengan 24,8% dari penutupan perdagangan hari sebelum di harga Rp 298 per saham. Sejak awal tahun, harga saham perusahaan juga telah mengalami kenaikan sebesar 29,79%. Sementara pada perdagangan hari ini, saham perusahaan bergerak cukup fluktuatif.

Keterbukaan informasi terakhir yang dikeluarkan perusahaan terakhir pada 30 Oktober 2017 merujuk tentang peningkatan aset perusahaan secara signifikan sebesar 78,71% secara year to date sejak 30 Desember 2016. Jumlah ini meningkat dari akhir 2016 hanya sebesar Rp 639,09 miliar, naik menjadi Rp 1,14 triliun pada akhir September 2017.

Menurut keterbukaan informasi tersebut, peningkatan aset tersebut karena terjadi peningkatan signifikan pada aset tak lancar yang naik 180.87% menjadi Rp 686,32 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 244,35 miliar. Peningkatan ini terjadi karena perusahaan melakukan pembelian kembali (revaluasi) aset tetapnya.

Hingga akhir September 2017 lalu, perusahaan  mengantongi pendapatan sebesar Rp 878,02 miliar, naik 14,65% dari periode yang sama di tahun 2016 sebesar Rp 765,82 miliar. Dengan demikian perusahaan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 452,53 miliar. Jumlah ini juga mengalami kenaikan signifikan dari akhir September sebesar Rp 31,79 miliar.

Pada 2017 lalu perusahaan mengerjakan proyek pengadaa kabel untuk jaringan kabel di Porsea dan Kisaran, Sumatera Utara. Untuk proyek Porsea perusahaan memiliki nilai proyek sebesar Rp 54 miliar untuk penyediaan kabel sepanjang 429 kilometer, sementara untuk Kisaran memiliki nilai proyek sbeesar Rp 27 miliar untuk pengadaan kaber 185 kilometer. Di samping itu perusahaan juga terus melakukan pengadaan stok kabel untuk PLN.
(hps) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular