
Harga Saham PGAS Anjlok 3,72% Jelang RUPS
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
25 January 2018 10:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara TbK (PGAS) atau PGN pada awal perdagangan sesi I pagi ini terkoreksi 3,72% ke harga Rp 2.590 per saham. Hari ini perseroan berencana akan melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa.
Nilai transaksi saham mencapai Rp 205,3 miliar, dengan volume 782,16 ribu saham dari frekuensi perdagagan 7.244 kali. Saham emiten distribusi gas ini sedang ramai ditransaksikan karena ada rencana PGN akan digabungkan dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding migas atau menyatukan perusahaan-perusahaan pelat merah migas dalam satu induk usaha. Apa sebenarnya pertimbangan pemerintah menggabungkan perusahaan-perusahaan tersebut?
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah memaparkan pembentukan holding sektoral, seperti holding migas, diperlukan untuk sinergi sektor tersebut dan akselarasi pertumbuhan BUMN. Selain karena sektor energi masuk prioritas juga untuk ketahanan energi.

Penggabungan dua perusahan migas yakni PGN dan Pertamina, menurut Edwin, berpotensi menambah nilai aset Pertamina hingga Rp 349 triliun. Dilakukan dengan dua langkah yakni mengintegrasikan PGN dan Pertamina, lalu untuk jangka menengah dan panjang melakukan sinergi operasional dan komersial.
(hps) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Nilai transaksi saham mencapai Rp 205,3 miliar, dengan volume 782,16 ribu saham dari frekuensi perdagagan 7.244 kali. Saham emiten distribusi gas ini sedang ramai ditransaksikan karena ada rencana PGN akan digabungkan dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding migas atau menyatukan perusahaan-perusahaan pelat merah migas dalam satu induk usaha. Apa sebenarnya pertimbangan pemerintah menggabungkan perusahaan-perusahaan tersebut?

Penggabungan dua perusahan migas yakni PGN dan Pertamina, menurut Edwin, berpotensi menambah nilai aset Pertamina hingga Rp 349 triliun. Dilakukan dengan dua langkah yakni mengintegrasikan PGN dan Pertamina, lalu untuk jangka menengah dan panjang melakukan sinergi operasional dan komersial.
(hps) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Most Popular