Borneo Olah Sarana Target Himpun Dana Rp 240 M dari IPO
24 January 2018 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menargetkan bisa menghimpun dana Rp 240 miliar dari pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO). Jadwal pencatan saham dijadwalkan pada 21 Februari 2018.
(hps)
Perseroan akan melepas 400 juta lembar sahamnya ke publik atau setara 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun nilai yang ditawarkan kepada para calon investor ialah sebesar Rp 350-600 per saham. Artinya, perseroan akan memperoleh sekitar Rp 140 miliar-Rp 240 miliar dari hasil IPO.
Periode penawaran saham ini akan dilakukan pada 9 Februari-13 Februari 2018. Sementara tanggal penjatahan efek akan jatuh pada 15 Februari dan saham perseroan baru akan resmi melantai pada 21 Februari mendatang.
Borneo Olah Sarana Sukses merupakan perusahaan tambang batu bara yang memiliki empat wilayah konsesi pertambangan seluas 16.000 hektar di Kalimantan Barat melalui empat anak usahanya yaitu PT Pratama Buana Sentosa, PT Bangun Olahsarana Sukses, PT Pratama Bersama, dan PT Energi Amzal Bersama.
Direktur Utama Borneo Olah Sarana Sukses Freddy Tedjasasmita mengatakan produksi perseroan sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor. "Pertumbuhan produksi sudah sesuai dengan strategi perseroan karena market utama produk kami lebih dari 60% diekspor ke Jepang dan negara-negara lain yang sudah menggunakan batubara berkualitas pada pembangkit listrik mereka yang ramah lingkungan," kata Freddy seperti dilansir dari rilis resmi.
Sementara, Direktur Keuangan Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly mengatakan sampai kuartal III 2017 perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 120,6 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 20,8 miliar. Ia mengatakan hal ini adalah pertama kalinya perseroan mencatatkan laba bersih setelah selama tiga tahun merugi.
Direktur Utama Borneo Olah Sarana Sukses Freddy Tedjasasmita dana tersebut juga akan digunakan untuk membiayai anggaran belanja modal. "Sekitar 60%-70% untuk investasi jalan hauling dan mesin jetty di Sungai Mahakam," kata Freddy.
Direktur Keuangan Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly Sumady menjelaskan pembangunan infrastruktur pendukung ini dilakukan oleh perseroan demi meningkatkan produksi perseroan.
Ia mengatakan target produksi perseroan tahun ini diproyeksikan bisa menjasi dua kali lipat dari produksi 2017. Oleh karena itu, pendapatan perseroan tahun ini pun diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat. Sebagai catatan, pendapatan perseroan sampai September 2017 mencapai Rp 120,6 miliar dengan laba bersih Rp 20,8 miliar.
Hal ini juga diamini Komisaris Independen Borneo Olah Sarana Sukses Johanes Halim. "Peningkatan produksi tahun 2018 bisa di atas 500.000 ton, jadi kita juga bisa dapet margin lebih," kata Johanes.
Periode penawaran saham ini akan dilakukan pada 9 Februari-13 Februari 2018. Sementara tanggal penjatahan efek akan jatuh pada 15 Februari dan saham perseroan baru akan resmi melantai pada 21 Februari mendatang.
Borneo Olah Sarana Sukses merupakan perusahaan tambang batu bara yang memiliki empat wilayah konsesi pertambangan seluas 16.000 hektar di Kalimantan Barat melalui empat anak usahanya yaitu PT Pratama Buana Sentosa, PT Bangun Olahsarana Sukses, PT Pratama Bersama, dan PT Energi Amzal Bersama.
Direktur Utama Borneo Olah Sarana Sukses Freddy Tedjasasmita mengatakan produksi perseroan sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor. "Pertumbuhan produksi sudah sesuai dengan strategi perseroan karena market utama produk kami lebih dari 60% diekspor ke Jepang dan negara-negara lain yang sudah menggunakan batubara berkualitas pada pembangkit listrik mereka yang ramah lingkungan," kata Freddy seperti dilansir dari rilis resmi.
Sementara, Direktur Keuangan Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly mengatakan sampai kuartal III 2017 perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 120,6 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 20,8 miliar. Ia mengatakan hal ini adalah pertama kalinya perseroan mencatatkan laba bersih setelah selama tiga tahun merugi.
Direktur Utama Borneo Olah Sarana Sukses Freddy Tedjasasmita dana tersebut juga akan digunakan untuk membiayai anggaran belanja modal. "Sekitar 60%-70% untuk investasi jalan hauling dan mesin jetty di Sungai Mahakam," kata Freddy.
Direktur Keuangan Borneo Olah Sarana Sukses Widodo Nurly Sumady menjelaskan pembangunan infrastruktur pendukung ini dilakukan oleh perseroan demi meningkatkan produksi perseroan.
Ia mengatakan target produksi perseroan tahun ini diproyeksikan bisa menjasi dua kali lipat dari produksi 2017. Oleh karena itu, pendapatan perseroan tahun ini pun diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat. Sebagai catatan, pendapatan perseroan sampai September 2017 mencapai Rp 120,6 miliar dengan laba bersih Rp 20,8 miliar.
Hal ini juga diamini Komisaris Independen Borneo Olah Sarana Sukses Johanes Halim. "Peningkatan produksi tahun 2018 bisa di atas 500.000 ton, jadi kita juga bisa dapet margin lebih," kata Johanes.
Artikel Selanjutnya
Beli Alat Berat, BOSS Bidik Target Produksi 500 Ribu Ton
(hps)