KRAS Target Produksi Naik 40% Jadi 2,8 Juta Ton Pada 2018

Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
24 January 2018 09:44
Manajemen menjelaskan peningkatan produksi ini didorong oleh peningkatan permintaan baja domestik.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menargetkan peningkatan produksi sebesar 40% atau menjadi 2,8 juta ton pada 2018. Manajemen menjelaskan peningkatan produksi ini didorong oleh peningkatan permintaan baja domestik.

Dalam rilis resminya, perseroan mengatakan sampai tahun 2016 tercatat kebutuhan baja domestik mencapai 12,7 juta ton dan diperkirakan bertambah rata-rata 1 juta ton tiap tahun.

Di sisi lain, peningkatan produksi juga menjadi strategi Krakatau Steel untuk memperbaikin kinerja perseroan tahun ini. Tercatat sampai kuartal III 2017, perseroan masih membukukan rugi US$ 75 juta.

Apalagi peningkatan produksi juga diikuti dengan perbaikan harga baja. “Saat ini harga HRC CFR domestik di Desember 2017 sudah mencapai US$ 562/mt naik tajam 260% dari bulan Desember 2015 yang hanya mencapai US$ 216/mt”, jelas Corporate Secretary Krakatau Steel Suriadi Arif seperti dilansir dari rilis tersebut.

Meski demikian, harga baja masih belum stabil karena kondisi pasar baja global dan tekanan biaya energi untuk produksi yaitu biaya gas dan listrik. Untuk itu perseroan menetapkan strategi Make or Buy untuk menekan biaya energi.

Dengan strategi ini nantinya perseroan akan melakukan impor bahan baku setengah jadi yaitu slab dan billet dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan jika haru memproduksi sendiri di dalam negeri. "Melalui strategi ini dapat ditempuh pembelian slab dan atau billet dari sumber impor dengan mengurangi produksi sendiri dan atau sebaliknya," seperti dikutip dari rilis tersebut.
(hps) Next Article Krakatau Steel Tambah Kepemilikan Saham di Pabrik Hilir Baja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular