IHSG Mulai Tahan Diri, Waktu untuk Profit Taking

Houtmand P Saragih & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 January 2018 08:47
IHSG yang sudah menembus level di atas 6.500 poin tersebut, membuat sebagian kalangan pelaku pasar mulai menahan diri
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
  • IHSG hingga perdagangan kemarin terus mencatatkan rekor baru, dan sudah berada pada level 6.500 poin. 
  • Pelaku pasar mulai memperhitungkan valuasi IHSG dan mencermati faktor fundamental yang akan mempengaruhi perkembangan ekonomi nasional
  • Pembentukan perusahaan induk (holding) minyak dan gas (migas) masih akan terus dicermati investor, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus naik kencang dalam beberapa pekan terakhir.

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka terkoreski tipis 0,09% ke level 6.629,11 poin pembukaan pagi ini. . IHSG yang sudah menembus level di atas 6.500 poin tersebut, membuat sebagian kalangan pelaku pasar mulai menahan diri sambil mengkalkulasi ulang fundamental dan valuasi saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

Kinerja IHSG tersebut menjadi bagian dari kinerja bursa Asia yang dibuka bervariasi pagi ini. Indeks Nikkei terkoreksi 0,32%, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 1991 pada perdagangan kemarin. Indeks Hang Seng saat pembukaan menguat signifiksn 1,66%, demikian pula indeks Shanghai menguat 1,29%, indeks Kospi naik 0,04% dan indeks Straits Times menguat 0,63%.

Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat di Wall Street ditutup variatif (mixed) setelah sebelumnya menguat cukup signifikan. Indeks Dow Jones terkoreksi tipis 0,01% ke 26.210,81 poin, indeks S&P 500 menguat 0,22% ke 2.839,14 poin, dan indeks Nasdaq naik 0,71% ke 7.460,29 poin.

Harga minyak jenis brent menguat signifikan kemarin dan sempat menembus level US$ 70/barel, meski kemudian kembali terkoreksi. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan perekonomian dunia tumbuh meyakinkan 3,9% pada 2018 dan 2019. Perekonomian dunia yang semakin membaik artinya akan meningkatkan permintaan terhadap energi, termasuk minyak dan produk turunannya.
 
Namun kenaikan harga minyak sedikit tertahan oleh kenaikan cadangan minyak AS sebanyak 4,8 juta barel pada pekan lalu. Per 18 Januari 2018, cadangan minyak Negeri Paman Sam tercatat sebanyak 412,7 juta barel.
 
Dolar AS juga masih melanjutkan tren pelemahan, yang bisa menjadi faktor yang memperkuat IHSG. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS dibandingkan enam mata uang utama dunia, melemah 0,32% ke 90,11. ini merupakan titik terendah dalam 3 tahun terakhir.

Sejumlah isu di atas akan jadi pertimbangan investor bertransaksi di pasar saham domestik hari ini. Kenaikan harga minyak juga masih memberikan energi bagi penguatan IHSG.

Sementara faktor yang bisa membuat IHSG terpeleset adalah aksi ambil untung (profit taking). Secara year to date IHSG sudah menguat 4,4%. Berdasarkan data Reuters, saat ini price to earning ratio (PER) IHSG sudah mencapai 19,19 kali, Sementara PER Strait Times adalah 12,29 kali, KLCI 16,42 kali, dan SETI 17,89 kali. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan P/E IHSG ada di 16,97 kali.
 
Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Panitia Khusus RUU Pertembakauan Dewan Perwakilan Rakyat mengadakan rapat dengar pendapat dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Komisi Pengawas Persaingan Usaha, dan dunia usaha (10.00 WIB).
  • Bank Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan sektor keuangan dan ekonomi syariah (14.00 WIB).
  • ilis data tingkat pengangguran Inggris periode November (16.30)

(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular