
Dalam 5 hari, Benny Tjokro Perbesar Kepemilikan Saham RIMO
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 January 2018 20:52

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pemegang saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) Benny Tjokrosaputro, atau yang dikenal sebagai Bentjok di kalangan pelaku pasar, diketahui menambah kepemilikan saham sebanyak 162,4 juta dalam kurun waktu 5 hari (17-22 Januari).
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan perseroan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Benny kini memegang 12,43 miliar saham RIMO atau setara dengan 30,36 persen dari total saham yang diterbitkan perusahaan.
Sebelumnya yakni pada 17 Januari, kepemilikan Benny tercatat sebesar 12,26 miliar atau setara dengan 29,96 persen. Pada periode tersebut (17-22 Januari), saham RIMO tercatat naik sebesar 5,4 persen menjadi Rp 155/unit, dari sebelumnya Rp 147/unit.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2016, kepemilikan Benny atas RIMO telah naik hingga 431,1 juta saham.
Sebagai informasi, RIMO yang pada awalnya bergerak di bisnis retail dengan membuka department store RIMO telah berubah haluan menjadi perusahaan properti pada Maret 2017 silam, usai Benny masuk memborong seluruh saham saham baru hasil Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 4,1 triliun.
Dana hasil penerbitan saham baru tersebut lantas digunakan perusahaan untuk mengakuisisi PT Hokindo Properti Investama senilai Rp 3,94 triliun.
Mengingat PT Hokindo Properti Investama sebelumnya memang dimiliki oleh Benny, maka lagi-lagi ini merupakan aksi backdoor listing yang dilakukannya, setelah sebelumnya melakukan hal serupa menggunakan PT Hanson International Tbk (MYRX). Backdoor listing merupakan cara pencatatan suatu perusahaan di bursa tanpa melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
(ags/ags) Next Article Benny Tjokro Siapkan Anak Usaha Hanson IPO di kuartal I
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan perseroan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Benny kini memegang 12,43 miliar saham RIMO atau setara dengan 30,36 persen dari total saham yang diterbitkan perusahaan.
Sebelumnya yakni pada 17 Januari, kepemilikan Benny tercatat sebesar 12,26 miliar atau setara dengan 29,96 persen. Pada periode tersebut (17-22 Januari), saham RIMO tercatat naik sebesar 5,4 persen menjadi Rp 155/unit, dari sebelumnya Rp 147/unit.
![]() |
Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2016, kepemilikan Benny atas RIMO telah naik hingga 431,1 juta saham.
Sebagai informasi, RIMO yang pada awalnya bergerak di bisnis retail dengan membuka department store RIMO telah berubah haluan menjadi perusahaan properti pada Maret 2017 silam, usai Benny masuk memborong seluruh saham saham baru hasil Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 4,1 triliun.
Dana hasil penerbitan saham baru tersebut lantas digunakan perusahaan untuk mengakuisisi PT Hokindo Properti Investama senilai Rp 3,94 triliun.
Mengingat PT Hokindo Properti Investama sebelumnya memang dimiliki oleh Benny, maka lagi-lagi ini merupakan aksi backdoor listing yang dilakukannya, setelah sebelumnya melakukan hal serupa menggunakan PT Hanson International Tbk (MYRX). Backdoor listing merupakan cara pencatatan suatu perusahaan di bursa tanpa melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
(ags/ags) Next Article Benny Tjokro Siapkan Anak Usaha Hanson IPO di kuartal I
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular