
Harga Saham PGN Mulai Rally
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 January 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN melonjak 19% sejak 15 Januari silam ke level Rp2.100/saham sampai dengan penutupan perdagangan sesi I siang ini, menyusul kabar akuisisi PGAS atas Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Investor tampaknya merespons kabar tersebut dan mulai melakukan akumulasi beli, sembari menunggu kepasastian rencana pembentukan perusahaan induk (holding company) perusahaan minyak dan gas bumi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pemberitaan terakhir menyebutkan, PT Pertamina akan ditunjuk sebagai holding. Kemudian dilanjutkan dengan konsolidasi anak perusahaan yang memiliki jenis usaha yang sama, salah satunya PGN yang akan digabungkan dengan Pertagas.
Rencana tersebut diharapkan bisa membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan, seiring dengan adanya sinergi infrastruktur antar kedua perusahaan yang sama-sama bergerak dalam lini bisnis distribusi gas.
Integrasi antara PGAS dengan Pertagas selanjutnya diharapkan bisa menurunkan harga jual gas dalam negeri.
Berita akuisisi ini tentu menjadi kabar yang sangat baik bagi PGAS, mengingat kinerja keuangan perusahaan terus tertekan dalam beberapa tahun terakhir.
Laba operasional PGAS turun sebesar dua digit dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015 turun 39% dan pada 2016 turun 14%. Pada sembilan bulan pertama 2017, laba operasional tercatat sebesar US$ 268 juta, turun 32% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya.
![]() |
Dari sisi bottom line, laba bersih setelah pajak perusahaan juga turun. Pada 2015 turun 43%, pada 2016 turun 23% dan sembilan bulan pertama 2017 turun 59%. Kinerja perusahaan yang mengalami tekanan merupakan kombinasi dari penurunan penjualan serta peningkatan beban, mulai dari beban pokok hingga beban keuangan.
![]() |
Anjloknya kinerja perusahaan ini lantas ikut menekan harga saham perusahaan, ditambah beberapa faktor lain seperti ketidakpastian pembentukan holding migas dan tekanan untuk menurunkan harga jual gas seiring dengan turunnya harga minyak dunia pada 2015-2016 silam.
Kini, kejelasan mengenai pembentukan holding migas dan kembali naiknya harga minyak dunia berpotensi menopang kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
(hps/hps) Next Article Sah! PGN Akuisisi Pertagas dan 4 Anak Usaha Rp 20,18 T
Most Popular