Link Net Buyback Saham Rp 1,3 Triliun
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
15 January 2018 12:37
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Link Net Tbk (LINK) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui pembelian saham kembali (buyback) dengan nilai maksimal sebesar Rp 1,3 triliun. Adapun dana buyback tersebut akan berasal dari dana internal dan pinjaman bank.
Direktur Utama LINK Irwan Djaja menjelaskan, perseroan telah mendapatkan amanat dari pemegang saham untuk melakukan buyback dengan tenor selama 18 bulan. “Total saham yang di buyback mencapai 7,1% dari modal dengan harga pembelian maksimal Rp 6.000 per lembar saham sehingga dana yang dianggarkan maksimal mencapai Rp 1,3 triliun,” ujar dia dalam acara Konferensi Pers Public Expose LINK di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Irwan mengungkapkan, aksi buyback ini akan dilakukan secara hati-hati sesuai dengan pergerakan saham di pasar modal. ”Tujuan kami melakukan buyback adalah untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pasar terhadap LINK dan mengambil kesempatan ketika harga bagus,”ungkap dia.
Sedangkan dana untuk melakukan buyback tersebut akan berasal dari dana internal. Selain itu, juga akan berasal dari pinjaman bank.”Saat ini, pinjaman bank yang sudah ada mencapai Rp 500 miliar,”ujar dia.
Sementara terkait pendapatan, hingga kuartal III-2017, perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun, bertumbuh 16,8% dibandingkan kuartal III-2016. Adapun sampai akhir 2017, perseroan memprediksi akan berada di kisaran 13-15%.
“So far, melihat pencapaian di kuartal III-2017, kami melihat ke depan harusnya tidak ada yang surprise ataupun anjlok,”ujar dia.
Untuk menunjang kinerja perusahaan, LINK juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun selama 2017. Sedangkan sampai kuartal III-2017 sudah terealisasi Rp 670 miliar. ”Sebagian belanja modal kami gunakan penetrasi jaringan,”terang dia.
(roy) Next Article TICMI Tetap Menyelenggarakan Sertifikasi Profesi Pasar Modal
Direktur Utama LINK Irwan Djaja menjelaskan, perseroan telah mendapatkan amanat dari pemegang saham untuk melakukan buyback dengan tenor selama 18 bulan. “Total saham yang di buyback mencapai 7,1% dari modal dengan harga pembelian maksimal Rp 6.000 per lembar saham sehingga dana yang dianggarkan maksimal mencapai Rp 1,3 triliun,” ujar dia dalam acara Konferensi Pers Public Expose LINK di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Irwan mengungkapkan, aksi buyback ini akan dilakukan secara hati-hati sesuai dengan pergerakan saham di pasar modal. ”Tujuan kami melakukan buyback adalah untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pasar terhadap LINK dan mengambil kesempatan ketika harga bagus,”ungkap dia.
Sementara terkait pendapatan, hingga kuartal III-2017, perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun, bertumbuh 16,8% dibandingkan kuartal III-2016. Adapun sampai akhir 2017, perseroan memprediksi akan berada di kisaran 13-15%.
“So far, melihat pencapaian di kuartal III-2017, kami melihat ke depan harusnya tidak ada yang surprise ataupun anjlok,”ujar dia.
Untuk menunjang kinerja perusahaan, LINK juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun selama 2017. Sedangkan sampai kuartal III-2017 sudah terealisasi Rp 670 miliar. ”Sebagian belanja modal kami gunakan penetrasi jaringan,”terang dia.
(roy) Next Article TICMI Tetap Menyelenggarakan Sertifikasi Profesi Pasar Modal
Most Popular