Pekan Lalu Rerata Nilai Transaksi di BEI Naik 13,77%

• Nilai kapitalisasi pasar Bursa pekan lalu meningkat 0,20% menjadi Rp7,075.26 triliun dari Rp 7,060.81 triliun.

• Investor asing mencatatkan beli bersih pada perdagangan pekan ini dengan nilai Rp 1,49 miliar. Total, secara year to date tahun ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp 11,75 miliar.

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai rerata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan pekan lalu naik 13,77% menjadi Rp 7,60 triliun secara mingguan dibanding rerata nilai transaksi pekan sebelumnya sebesar Rp6,68 triliun. Aktivitas transaksi masih semarak dilakukan pada saham-saham blue chip.

Nilai kapitalisasi pasar Bursa pekan lalu meningkat 0,20% menjadi Rp7,075.26 triliun dari Rp 7,060.81 triliun. Sementara rerata volume transaksi harian pada periode yang sama meningkat 22,67% menjadi 11,13 miliar unit saham dari 9,07 miliar unit saham pada pekan sebelumnya. Demikian pula dengan frekuensi transaksi harian meningkat 10,26% menjadi 348,89 ribu kali transaksi dari 316,40 ribu kali transaksi.

Investor asing mencatatkan beli bersih pada perdagangan pekan ini dengan nilai Rp 1,49 miliar. Total, secara year to date tahun ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp 11,75 miliar.

Broker atau anggota bursa yang mencatatkan nilai transaksi paling tinggi pekan lalu tercatat atas nama PT Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi saham yang mencapai Rp 4,3 triliun dalam sepekan. Lalu disusul dengan PT Citigroup Sekuritas Indonesia senilai Rp 4,25 triliun dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia senilai Rp 3,62 triliun. Sepuluh besar selengkapnya di tabel berikut.

Foto: IDX

Sementara itu, broker dengan frekuensi transaksi terbesar tercatat atas nama PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan akumulasi frekuensi sepekan mencapai 355,64 ribu kali. Disusul PT Indo Premier Sekuritas sebanyak 253,48 ribu kali dan PT Mandiri Sekuritas sebanyak 244,40 ribu kali. Sepuluh besar dengan freksuensi tertinggi ada di tabel berikut.

Foto: IDX

(hps) Next Article Broker Asing Masih Kuasai Nilai Transaksi Saham