Alasan Sebenarnya Pesawat Dilarang Melintas di Atas Ka'bah

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
22 December 2025 12:25
Umat ​​Islam melaksanakan salat subuh di Masjidil Haram selama ibadah haji tahunan di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 2 Juni 2025. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Foto: via REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah udara di atas Makkah termasuk salah satu zona dengan aturan penerbangan ketat di dunia. Tidak seperti kawasan lain yang dibatasi karena alasan militer atau keselamatan teknis, pembatasan di atas Ka'bah justru berangkat dari pertimbangan nonteknis.

Selama bertahun-tahun, beredar narasi pesawat tak bisa melintas di atas Ka'bah karena adanya medan magnet kuat. Penjelasan tersebut tidak didukung kajian ilmiah. Para ahli geofisika menegaskan tidak ada anomali magnetik di Makkah yang dapat mengganggu sistem navigasi atau keselamatan penerbangan.

Otoritas Arab Saudi memberlakukan larangan terbang di wilayah tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian Masjidil Haram serta untuk menjaga ketenangan ibadah. Faktor kebisingan dan pengamanan jamaah menjadi pertimbangan utama dalam penetapan zona udara terbatas itu.

Situs web Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) juga menegaskan hal tersebut.

"Tidak ada orang yang boleh mengoperasikan pesawat terbang di atas atau di sekitar area mana pun yang akan dikunjungi atau dilalui oleh penjaga dua masjid suci, atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan pembatasan yang ditetapkan oleh presiden dan diterbitkan dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM)," tulis GACA.

Namun, terdapat beberapa pengecualian larangan terbang di atas Mekkah dengan alasan tertentu. Terkadang, helikopter diizinkan melewati kota tersebut untuk memonitor keamanan para jamaah yang melaksanakan ibadah haji.

Tidak Ada Anomali Magnetik di Makkah

Peneliti senior dinamika fluida geologis di Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP), Julien Aubert mengatakan, Bumi memiliki medan magnet yang berasal dari inti fluida di pusatnya, tapi lokasinya bukan di Mekkah. Menurut peneliti geomagnetisme di IPGP, Vincent Lesur, magnet adalah medan gaya yang berlaku untuk objek magnet apapun.

Ia menjelaskan, anomali magnetik memang ada di Bumi, tetapi jika ada anomali magnet, bukan berarti pesawat tak bisa terbang di atasnya.

"Anomali magnet tidak mencegah pesawat untuk terbang di atasnya. Anomali itu paling banyak sering berdampak pada cara kerja kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern," kata Aubert.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Nabi Muhammad Saat Bayi Langsung Diasuh Orang Lain


Most Popular
Features