MARKET DATA

Jalan Kaki atau Bersepeda: Mana yang Lebih Bagus Turunkan Berat Badan?

Dany Gibran,  CNBC Indonesia
09 December 2025 14:04
A man cycles on a Brompton folding bicycle in central London, during England's second coronavirus lockdown, Friday, Nov. 20, 2020. The team at Brompton Bicycles company thought they were prepared for Britain's Brexit split with Europe, but they face uncertainty about supplies and unexpected new competition from China, all amid a global COVID pandemic. (AP Photo/Matt Dunham)
Foto: Seorang pria bersepeda dengan sepeda lipat Brompton di pusat kota London. (AP / Matt Dunham)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bersepeda dan jalan kaki adalah dua aktivitas fisik yang mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Keduanya termasuk olahraga kardio yang mendukung kebugaran jantung, membantu menurunkan berat badan, serta meningkatkan kesehatan mental. Namun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Melansir dari Healthline, Artikel ini akan membahas perbandingan antara bersepeda dan jalan kaki secara lengkap.

Bersepeda Membakar Lebih Banyak Kalori

Bersepeda pada kecepatan sedang hingga tinggi (16-19 km/jam), dapat membakar sekitar 400-600 kalori per jam tergantung intensitas dan berat badan seseorang. Inilah yang membuat orang memilih bersepeda untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

Jalan Kaki Efisien untuk Pemula

Jalan kaki dengan kecepatan sedang (sekitar 5-6 km/jam) membakar sekitar 150-300 kalori per jam. Meski lebih rendah dari bersepeda, jalan kaki bisa dilakukan lebih sering dan dalam waktu lama tanpa merasa cepat lelah, sehingga total kalori yang dibakar bisa tetap signifikan.

Bersepeda Lebih Ramah bagi Sendi

Karena merupakan olahraga non-weight bearing, bersepeda tidak memberikan tekanan langsung pada sendi lutut, pinggul, atau pergelangan kaki. Aktivitas ini sangat dianjurkan bagi orang yang mengalami nyeri sendi atau sedang dalam masa pemulihan cedera.

Jalan Kaki Mendukung Kesehatan Tulang

Berbeda dengan bersepeda, jalan kaki adalah olahraga weight bearing. Artinya, tubuh menopang beratnya sendiri selama bergerak, sehingga merangsang pembentukan dan penguatan tulang. Ini sangat penting untuk mencegah osteoporosis, terutama pada usia lanjut.

Bersepeda Melatih Otot Kaki dan Inti

Saat bersepeda, otot utama yang bekerja adalah paha depan (quadriceps), paha belakang (hamstring), betis (gastrocnemius), dan otot inti. Bersepeda di tanjakan atau dengan intensitas tinggi juga membantu menguatkan otot-otot tubuh bagian bawah.

Jalan Kaki Melatih Keseimbangan dan Postur

Meski terlihat sederhana, jalan kaki juga melibatkan otot-otot tubuh bagian bawah dan otot inti. Gerakan ayunan tangan dan koordinasi langkah membantu meningkatkan postur tubuh serta melatih keseimbangan.

Keduanya Menjaga Kesehatan Jantung

Baik bersepeda maupun jalan kaki meningkatkan denyut jantung dan sirkulasi darah. Olahraga rutin ini membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol jahat (LDL), serta risiko penyakit jantung dan stroke.

Mendukung Kesehatan Mental

Aktivitas fisik seperti jalan kaki dan bersepeda terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi. Berolahraga di luar ruangan juga memberikan efek positif dari paparan sinar matahari dan alam terbuka.

Jalan Kaki Lebih Praktis Tanpa Biaya

Tidak memerlukan alat khusus, jalan kaki bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Ini menjadikannya olahraga yang sangat praktis, terutama bagi pemula atau lansia.

Bersepeda Membutuhkan Investasi Awal

Bersepeda memerlukan sepeda, helm, dan perawatan berkala. Namun, bersepeda juga bisa dijadikan alat transportasi ramah lingkungan dan hemat biaya jika digunakan secara rutin.

(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Diet Turunkan Berat Badan 38 Kg Pakai Metode Jalan Kaki 6-6-6


Most Popular