5 Makanan Favorit Anak yang Ternyata Merusak Jantung

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Rabu, 24/09/2025 08:45 WIB
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Jantung memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh manusia. Salah satu cara menjaga kesehatannya adalah dengan menghindari hal-hal yang bisa membuat organ tersebut menjadi rusak dan terganggu fungsinya.

Ahli jantung Dr. Sanjay Bhojraj mengatakan penyakit jantung juga bisa disebabkan karena makanan tidak sehat yang diberikan kepada anak-anak. 

Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung adalah makanan tinggi garam, tinggi lemak, dan makanan olahan. Makanan ini berkontribusi pada penumpukan plak di arteri yang membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.


Berikut adalah lima makanan berbahaya yang dapat merusak kesehatan jantung anak Anda, dilansir CNBC Make It.

1. Popcorn microwave

Popcorn yang dipanaskan dalam microwave yang ada di toko mengandung bahan kimia.

Kantong-kantong pada microwave sering dilapisi dengan zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), atau "bahan kimia abadi" beracun yang telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk penekanan sistem kekebalan tubuh dan cacat lahir. Ditambah lagi, perasa mentega dapat mengandung senyawa yang dapat berbahaya bagi paru-paru.

Sebagai gantinya, buatlah popcorn yang dibuat menggunakan air-popped atau udara panas tanpa minyak.

2. Yogurt beraroma

Yogurt beraroma, terutama yang dipasarkan untuk anak-anak, sering kali tampak sehat berkat klaim proteinnya yang tinggi. Namun, perhatikan labelnya dengan saksama ternyata yogurt tersebut sering kali penuh dengan gula tambahan dan pewarna buatan.

Lebih buruk lagi, ukuran sajiannya mungkin terlalu kecil untuk beberapa anak sehingga mereka akhirnya makan dua atau tiga, sehingga kadar gulanya bertambah banyak.

Sebagai gantinya, sajikan yogurt tawar dengan madu lokal dan buah beri segar. Rasanya sama lezatnya dan jauh lebih sehat.

3. Sosis dan nugget

Jenis daging yang paling buruk bagi jantung adalah daging olahan atau daging cepat saji seperti hot dog, sosis, dan daging olahan lainnya. Hal ini karena daging olahan mengandung garam tinggi dan lemak jenuh yang tidak baik untuk jantung.

"Sebagai seorang ahli jantung, saya khawatir dengan apa yang dapat dilakukan senyawa ini pada tingkat sel. Senyawa ini mengganggu senyawa penting seperti oksida nitrat, yang mengatur tekanan darah dan kesehatan pembuluh darah. Kekhawatiran lainnya adalah senyawa ini dapat merusak proses kompleks yang disebut "fungsi endotel", sehingga meningkatkan kemungkinan penumpukan kolesterol di arteri kita.

4. Sereal dan minuman manis

Menurut pakar metabolisme Dr. Robert Lustig, sarapan harian rata-rata anak-anak mengandung lebih banyak gula daripada yang dapat diproses oleh tubuh kecil mereka dalam tiga hari.

Kelebihan gula bisa mengganggu fungsi otak dan menurunkan fungsi kognitif. Bagaimana kita bisa mengharapkan anak belajar optimal jika tubuh mereka tidak bisa fokus?

Sebagai gantinya ubahlah pola makan saat sarapan yakni memgonsumsi buah, telur dengan sayuran, atau smoothie cepat saji dengan lemak sehat dan banyak serat.

5. Makanan yang digoreng

Salah satu dari banyak masalah pada makanan yang digoreng adalah bahwa makanan tersebut digoreng dengan minyak industri yang digunakan kembali pada suhu tinggi.

Tidak hanya itu, makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Makin tinggi asupan kalori harian seseorang, makin tinggi pula risiko ia mengalami kelebihan berat badan merusak jantung.

Sebagai gantinya, gunakanlah air fryer untuk membuat sayuran panggang, kentang goreng, dan keripik sayuran.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi