5 Makanan Pantangan Utama bagi Penderita Hipertensi-Darah Tinggi
Jakarta, CNBC Indonesia - Hipertensi atau dikenal tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Menurut data WHO yang dibagikan pada tahun 2023, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Hipertensi sering kali tidak bergejala hingga telah menyebabkan komplikasi, sehingga tak jarang penderita hipertensi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, serta gangguan ginjal.
Untuk menjaga tekanan darah berada dalam batas normal, termasuk mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi, disarankan untuk menerapkan perubahan gaya hidup. Salah satu upaya perubahan gaya hidup yang disarankan adalah dengan menghindari pantangan makanan darah tinggi.
Berikut adalah makanan yang perlu dihindari penderita hipertensi mengutip Times of India.
1. Makanan olahan dan kemasan yang kaya natrium
Makanan olahan (seperti sup kalengan, makanan beku, daging olahan, camilan kemasan) seringkali mengandung natrium, yang membuat tubuh menahan lebih banyak air.
Lebih banyak cairan/air dalam pembuluh darah Anda, pada gilirannya, menyebabkan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, menghindari dan membatasi makanan olahan dan kemasan yang kaya natrium adalah cara sederhana namun efektif untuk menurunkan kadar gula darah Anda seiring waktu.
Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa mengurangi natrium secara signifikan menurunkan tekanan darah pada orang dewasa. Sebagai gantinya, gantilah dengan makanan segar dan tidak diproses. Periksa juga label dengan saksama untuk mengetahui kandungan natrium sebelum membeli makanan olahan.
Menurut American Heart Association, penderita hipertensi dianjurkan untuk membatasi asupan natrium mereka hingga sekitar 2.300 mg/hari (idealnya sekitar 1.500 mg untuk pasien tekanan darah tinggi).
2. Minuman manis dan gula tambahan dalam makanan
Makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan (seperti soda, minuman manis, permen, makanan penutup) tidak hanya tinggi kalori tetapi juga dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, dan peradangan dalam tubuh. Semua ini, pada satu sisi, menyebabkan tekanan darah tinggi.
Gula tinggi juga dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah dan meningkatkan retensi cairan yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2024 terhadap 35 studi menemukan bahwa minuman manis, minuman dengan pemanis buatan, dan asupan gula total secara langsung berkaitan dengan risiko hipertensi yang lebih tinggi dan peningkatan tekanan darah.
Sebagai gantinya, pilihlah air putih, minuman tanpa pemanis, dan camilan rendah gula untuk menjaga tekanan darah Anda tetap terkendali.
3. Hindari lemak jenuh dan lemak trans (Daging merah/olahan)
Lemak jenuh dan lemak trans menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga membuatnya kaku dan meningkatkan resistensi arteri. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung. Lemak jenuh dan lemak trans terutama ditemukan dalam makanan seperti daging merah, produk susu berlemak penuh, dan potongan daging berlemak.
Sementara itu, daging olahan lebih berbahaya karena tinggi lemak jahat dan natrium. Sebagai gantinya, gantilah daging olahan atau daging merah dengan protein tanpa lemak (seperti unggas, ikan, kacang-kacangan), produk susu rendah lemak, dan lemak nabati yang dianggap lebih sehat.
4. Makanan yang diawetkan, diasamkan, dan dikalengkan
Pengawetan dan pengalengan seringkali membutuhkan kadar garam yang tinggi untuk mencegah makanan membusuk dan meningkatkan masa simpannya. Namun, garam mengandung natrium, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Seiring waktu, mengonsumsi makanan tinggi natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung dan ginjal. Jadi, hindari makanan yang diawetkan, diasamkan, dan dikalengkan, terutama jika Anda menderita hipertensi. Sebagai gantinya, pilihlah sayuran segar atau beku (tanpa tambahan garam), atau periksa label untuk versi kalengan rendah natrium yang merupakan pilihan yang relatif lebih sehat.
5. Hindari alkohol dan minuman berkafein tinggi
Alkohol dan minuman berkafein tinggi seperti kopi kental dan minuman berenergi dapat meningkatkan tekanan darah. Efek ini bisa lebih tinggi pada penderita hipertensi. Sementara itu, mengonsumsi alkohol juga dapat mengganggu pengobatan hipertensi dan secara perlahan menyebabkan kenaikan berat badan.
Demikian pula, mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara. Hal ini pada gilirannya meningkatkan tekanan darah.
Sebuah tinjauan tahun 2014 menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol secara teratur dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengaktifkan saraf secara berlebihan, merusak pembuluh darah, dan memengaruhi hormon yang mengendalikan tekanan darah.
Oleh karena itu, penderita tekanan darah tinggi sering disarankan untuk membatasi asupan alkohol dan kafein.
(hsy/hsy)