Kenali Hipertensi: Pengertian, Gejala, Ciri-Ciri, & Cara Mengatasinya

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Kamis, 18/09/2025 10:15 WIB
Foto: Ilustrasi pengecekan hipertensi. (Photo by Thirdman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang kerap diabaikan. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr. Mira Fauziah, Sp.JP(K), FIHA menjelaskan, hipertensi bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya bila tidak terkontrol.


Secara sederhana, hipertensi berarti tekanan darah yang terlalu tinggi. "Hiper itu artinya berlebihan, tensi artinya tekanan. Jadi hipertensi adalah tekanan darah yang berlebihan," ujar dr. Mira dikutip dari YouTube PJN Harapan Kota di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Berdasarkan konsensus di Indonesia maupun internasional, seseorang sudah tergolong hipertensi bila tekanan darahnya mencapai 140/80 mmHg atau lebih.

Bahaya Hipertensi
dr. Mira bilang, jika tidak ditangani, hipertensi dapat merusak organ vital tubuh. Beberapa komplikasi yang kerap terjadi meliputi:

* Otak: risiko stroke.
* Jantung: serangan jantung, penyakit koroner, pembesaran otot jantung, hingga gagal jantung.
* Ginjal: penurunan fungsi ginjal bahkan berujung gagal ginjal.

"Intinya, pembuluh darah itu ada dari kepala sampai kaki. Kalau tekanannya tinggi secara persisten, bisa menyebabkan komplikasi di organ mana pun," jelas dr. Mira.

Gejala dan Ciri Hipertensi
Menariknya, banyak pasien hipertensi tidak merasakan keluhan berarti. Namun pada kondisi serius atau disebut hipertensi urgensi maupun hipertensi emergensi, gejala bisa berupa:

* Pusing dan sakit kepala.
* Nyeri dada hingga sesak napas.

Selain itu, faktor stres baik fisik maupun psikis juga dapat memicu tekanan darah naik. Walau demikian, lonjakan akibat stres biasanya bersifat sementara. Yang lebih berbahaya adalah konsumsi garam berlebihan, karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi secara terus-menerus.

Cara Mencegah dan Mengatasinya
Menurut dr. Mira, penanganan hipertensi tidak selalu harus dengan obat. Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah perbaikan gaya hidup.

Beberapa hal yang dianjurkan antara lain:

* Olahraga teratur.
* Kurangi konsumsi garam.
* Istirahat cukup.
* Tidak merokok.
* Mengelola stres dengan baik.

"Di pedoman manapun, nomor satu itu bukan obat. Nomor satu perbaiki dulu lifestyle. Kalau sudah dilakukan dan tensi tetap tinggi, baru dokter akan memberikan obat," jelasnya.

Ia juga menegaskan, obat darah tinggi aman digunakan sesuai anjuran. Justru hipertensi yang tidak diobati dapat merusak ginjal lebih cepat.

"Hipertensi itu penyakit yang bisa banget diatasi," pungkas dr. Mira.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kosmetik RI Wajib Halal, Industri Siap?