
Studi: Mikroplastik Tak Kasat Mata Masuk ke Tubuh Lewat Cara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Makanan kemasan telah menjadi bagian dari gaya hidup modern karena praktis dan murah. Namun siapa sangka, penelitian baru menunjukkan di balik kemasan plastik yang tampak bersih, ternyata tersembunyi ancaman kecil yang terus menumpuk dalam tubuh, yakni mikroplastik.
Mengutip laporan CNN, partikel plastik berukuran super kecil ini tidak bisa terlihat mata, tidak terasa saat ditelan, tapi bisa membawa dampak besar bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Kontaminasi plastik juga dapat terjadi saat Anda membuka bungkus daging dan keju olahan, merendam kantong teh dalam air panas, atau membuka kemasan susu atau jus jeruk. Botol dan stoples kaca dengan penutup logam berlapis plastik juga dapat melepaskan serpihan plastik mikroskopis.
Lisa Zimmermann, penulis utama studi yang diterbitkan di jurnal NPJ Science of Food mengatakan bahwa abrasi akibat berulang kali membuka dan menutup tutup botol kaca dan plastik dapat melepaskan sejumlah besar mikro dan nanoplastik ke dalam minuman.
"Penelitian menunjukkan jumlah mikroplastik meningkat setiap kali botol dibuka, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan benda yang bersentuhan dengan makananlah yang menyebabkan pelepasan mikro dan nanoplastik," kata Zimmermann.
Para peneliti telah mengukur mikro dan nanoplastik dalam produk makanan dan minuman seperti bir, ikan kaleng, beras, air mineral, kantong teh, garam dapur, makanan siap saji, dan minuman ringan.
Investigasi terpisah oleh Food Packaging Forum yang diterbitkan pada September 2024 menemukan lebih dari 3.600 bahan kimia larut ke dalam produk konsumen selama proses produksi, pemrosesan, pengemasan, dan penyimpanan makanan, yang berakhir di tubuh manusia.
Menurut studi yang diterbitkan pada September 2024, setidaknya 79 dari bahan kimia pengolahan makanan tersebut diketahui menyebabkan kanker, mutasi genetik, masalah endokrin dan reproduksi, serta masalah kesehatan lainnya.
Apa itu mikro dan nanoplastik?
Mikroplastik adalah fragmen polimer yang ukurannya berkisar kurang dari 5 milimeter hingga 1 mikrometer. Jika ukurannya lebih kecil maka itu adalah nanoplastik yang harus diukur dalam ukuran sepersejuta meter.
Dengan lebar seperseribu rata-rata rambut manusia, para ahli mengatakan nanoplastik sangat kecil sehingga dapat bermigrasi melalui jaringan saluran pencernaan atau paru-paru ke aliran darah. Saat darah bersirkulasi, plastik dapat mendistribusikan bahan kimia sintetis yang berpotensi berbahaya ke seluruh tubuh dan ke dalam sel.
Sejumlah penelitian terbaru telah menemukan mikroplastik dan nanoplastik dalam jaringan otak manusia, testis dan penis, darah manusia, jaringan paru-paru dan hati, urine dan feses, ASI, dan plasenta.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Barang di Rumah Jadi Sumber Mikroplastik Masuk ke Tubuh
