Serangga Penghisap Darah Picu Wabah Mematikan, Begini Gejalanya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 September 2025 15:00
Serangga kissing bugs. (Dok. The University of Arizona Health Sciences)
Foto: Serangga kissing bugs. (Dok. The University of Arizona Health Sciences)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangga penghisap darah (kissing bugs) menyebarkan parasit berbahaya yang memicu wadah di Amerika Serikat. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, kissing bugs telah membawa parasit mematikan di 32 negara bagian AS, di mana ratusan ribu orang kemungkinan telah terinfeksi penyakit parasit bernama Chagas tanpa menyadarinya. Padahal, pada periode 2000-2018 hanya ada 29 infeksi terkonfirmasi yang dilaporkan di AS.

"Kebanyakan orang yang hidup dengan penyakit Chagas tidak menyadari diagnosis mereka, seringkali hingga terlambat untuk mendapatkan perawatan yang efektif," ujar ahli epidemiologi penyakit menular Judith Currier dari University of California, Los Angeles, seperti dikutip dari Science Direct. 

Jika tidak diobati, parasit mematikan bernama Trypanosoma cruzi dapat secara perlahan merusak jantung atau organ lain hingga 30 persen pada infeksi. 

Kissing bugs adalah serangga bertubuh pipih dengan panjang satu inci yang ditemukan di seluruh Amerika. Dikenal juga sebagai serangga conenose atau vampir, artropoda kecil ini menghisap darah, memindahkan Trypanosoma cruzi melalui fesesnya.

Hingga 8 juta orang terinfeksi parasit protozoa ini di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Latin. Namun, seiring menghangatnya suhu, lingkungan yang cocok bagi serangga ini pun meluas. Sekitar setengah dari serangga ini membawa parasit Chagas.

"Dengan adanya pemanasan global, ada kekhawatiran di kalangan ilmuwan bahwa batas wilayah penyebaran infeksi endemik bergeser ke utara," kata dokter penyakit menular Joanna Schaenman.

Hewan peliharaan dan satwa liar berperan sebagai reservoir penyakit ini, demikian peringatan Norman Beatty, ilmuwan penyakit menular dari Universitas Florida, dan rekan-rekannya.

Parasit ini juga dapat tertular melalui makanan, produk darah, atau donasi organ yang terkontaminasi. Setelah terinfeksi, ibu dapat menularkan parasit ini kepada bayi yang belum lahir.

Gejala infeksi parasit Chagas

Meskipun banyak orang tidak mengalami gejala setelah infeksi, beberapa orang dapat mengalami pembengkakan kelopak mata yang parah, demam, kelelahan, nyeri badan, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, diare, dan muntah.

Jika penyakit Chagas tidak terdeteksi dan diobati dalam fase akut dua bulan, parasit tersebut dapat menetap di jantung dan otot pencernaan orang yang terinfeksi dan menyebabkan kerusakan sistem pencernaan, jantung, dan saraf.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Akui Rasio Tenaga Kesehatan RI Setara Yaman dan Tonga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular