Influencer Andovi Demo di Depan DPR, Sampaikan 17+8 Tuntutan Rakyat

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
01 September 2025 17:46
Sejumlah influencer melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI. (CNBC Indonesia/Fergi)
Foto: Influencer Andovi da Lopez melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Fergi Nadira)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mulai mundur dari depan Gedung DPR/MPR RI sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (1/9/2025). Meski massa perlahan membubarkan diri, suara tuntutan tetap nyaring disuarakan.

Salah satu artis sekaligus influencer, Andovi da Lopez, menegaskan aksi hari ini maupun yang sebelumnya menurutnya berlangsung kondusif. Ia menolak keras label mahasiswa dan elemen sipil yang turun ke jalan bersikap anarkis.

"Selama aksi, teman-teman di sini hanya bicara, makan, beli minuman dari UMKM, dan menyampaikan aspirasi. Tidak ada kekerasan. Hati-hati ada pihak yang ingin membuat narasi bahwa anak-anak ini anarkis. Nyatanya, kita baik-baik," ujar Andovi di depan Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).

17+8 Tuntutan Rakyat
Andovi juga menekankan daftar "17+8 Tuntutan Rakyat" yang telah disusun secara formal dan dikirimkan ke lembaga terkait. Tuntutan utama adalah pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kasus meninggalnya Affan Kurniawan, Uman Amaruddin, serta korban kekerasan aparat lainnya.

"Kalau ini sudah dilakukan, baru bisa kita checklist. Ada banyak lagi tuntutan, termasuk reformasi kepolisian, RUU Perampasan Aset, hingga bersih-bersih reformasi DPR. Deadline kita jelas, satu minggu, 5 September," tegasnya.

Andovi juga menyinggung seruan Presiden Prabowo Subianto yang membuka ruang dialog, namun hingga kini belum ada langkah nyata dari DPR.

"Kalau kami bisa konsolidasi tiga jam semalam untuk menyusun tuntutan, kenapa DPR tidak bisa membuka dialog?," ucapnya.

Ia juga menekankan tiga kata kunci, yaitu transparansi, reformasi, dan empati. "Tuntutan ini bukan anarkis, tapi harapan rakyat. Yuk, didengar dan dilaksanakan," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Usul Gaji Guru di Indonesia Rp 25 Juta per Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular