Mengenal Virus Campak yang Sebabkan 17 Anak di Sumenep Meninggal

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 26/08/2025 15:35 WIB
Foto: Imunisasi Campak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mencatat ada 2.035 kasus suspek campak yang terdeteksi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebanyak 17 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Parahnya kondisi tersebut membuat pemerintah menetapkan status  kejadian luar biasa (KLB) campak di Sumenep. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan vaksinasi campak rubela (MR) secara massal untuk mencegah semakin meluasnya virus campak. 

Vaksinasi MR yang tidak merata diduga kuat menjadi permasalahan mewabahnya campak di Sumenep. 


Apa itu campak?

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak (morbillivirus). Penyakit ini sangat menular dan biasanya menyerang anak-anak, walaupun orang dewasa yang tidak pernah divaksin atau belum pernah mengalami campak juga berisiko terkena.

Virus ini menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

Komplikasi penyakit campak bisa berakibat fatal, terutama jika menyerang anak dengan gizi yang buruk. Adapun komplikasinya bisa berupa diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, infeksi di selaput mata, hingga menimbulkan kebutaan.

Gejala campak

Gejala awal campak mirip dengan flu, namun beberapa gejala khas muncul beberapa hari kemudian:

  • Demam tinggi

  • Batuk, pilek, dan mata merah

  • Ruam merah: Biasanya mulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain.

  • Titik putih kecil di dalam mulut (bintik koplik)

Pencegahan campak

  • Vaksinasi MMR (campak, gondongan, rubella). Dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak pada usia 9-12 bulan dan booster pada usia 5-6 tahun.

  • Menghindari kontak dengan penderita campak. Jika Anda tahu seseorang terinfeksi, hindari kontak langsung.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Kecantikan Tumbuh Pesat, Kemasan Jadi Kunci Daya Tarik