Beras untuk Penderita Diabetes Ditemukan di Gunungkidul, Ini Namanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gunungkidul mendorong pemanfaatan beras merah lokal varietas Segreng Handayani sebagai bahan pangan bernilai tambah.
Periset Pusat Riset dan Teknologi Pangan (PRTPP) BRIN, Dini Ariani, menyampaikan bahwa Segreng Handayani merupakan varietas khas Gunungkidul yang selama ini belum banyak dimanfaatkan.
"Sebagian besar masyarakat hanya menjadikannya pakan ternak, padahal beras merah ini kaya gizi dan serat yang baik untuk kesehatan," kata dia dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).
Menurut Dini, riset yang dilakukan BRIN tidak hanya berfokus pada budidaya, tetapi juga pada diversifikasi produk olahan sehingga dapat meningkatkan nilai ekonominya.
"Produk olahan bisa menjadi pangan tradisional sehat sekaligus oleh-oleh khas Gunungkidul, melengkapi ikon kuliner lokal seperti tiwul dan belalang goreng," tambahnya.
periset PRTPP BRIN lainnya Heni Purwaningsih menekankan keunggulan Segreng Handayani dibanding varietas beras merah lain di DI Yogyakarta.
"Hasil uji menunjukkan kandungan antosianin dan serat lebih tinggi serta indeks glikemik rendah, sehingga berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah," terang Heni.
Beras ini juga dapat diolah menjadi beberapa produk lainnya seperti tepung beras merah, mie, biskuit, cracker, minuman flake, hingga rengginang.
"Selain menyehatkan, produk berbasis beras merah diharapkan mampu menggerakkan ekonomi warga dan memperkuat identitas kuliner Gunungkidul," pungkasnya.
(wur/wur)