Malaysia Ancam Hukuman Penjara bagi Pria Tak Shalat Jumat

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
21 August 2025 15:45
A Muslim couple walks past the Putrajaya Mosque after buying foods preparing for 1st day of Ramadan in Putrajaya, Malaysia, Sunday, Sept. 24, 2006. Muslims in Malaysia began preparations for Ramadan after religious officials confirmed the fasting month would start over the weekend. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: ASSOCIATED PRESS/ANDY WONG

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara bagian Terengganu, Malaysia, mengancam akan memberikan sanksi penjara bagi pria yang tidak melaksanakan shalat Jumat tanpa alasan yang sah. 

Berdasarkan hukum syariah di negara bagian tersebut, pria Muslim yang tak shalat Jumat pertama kali terancam dipenjara hingga dua tahun, dan didenda 3.000 ringgit (sekitar Rp11,5 juta), atau keduanya, menurut aturan baru yang mulai berlaku pekan ini, seperti dilaporkan The Guardian.

Aturan baru ini diumumkan oleh Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang berkuasa.

Sebelumnya, mereka yang tidak melaksanakan shalat Jumat tiga kali berturut-turut menghadapi hukuman penjara maksimal enam bulan atau denda hingga 1.000 ringgit (sekitar Rp3,5 juta).

Umat Islam akan diingatkan tentang aturan tersebut melalui papan pengumuman masjid, sementara penegakan hukumnya akan bergantung pada laporan dari masyarakat dan patroli keagamaan dalam operasi gabungan dengan Departemen Urusan Islam Terengganu.

Aturan ini menuai kritikan dari sejumlah aktivis HAM. 

"Undang-undang seperti ini mencoreng nama baik Islam," kata Phil Robertson, direktur Asia Human Rights and Labour Advocates (AHRLA).

"Kebebasan beragama dan berkeyakinan juga memiliki makna kebebasan untuk tidak berkeyakinan atau berpartisipasi, sehingga otoritas Terengganu terang-terangan melanggar hak asasi manusia dengan undang-undang yang kejam ini," ujarnya. 

Dia juga mendesak Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk mencabut sanksi tersebut.

Anggota DPRD Terengganu, Muhammad Khalil Abdul Hadi, mengatakan kepada media lokal Berita Harian bahwa hukuman penjara hanya akan dijatuhkan sebagai upaya terakhir.

"Pengingat ini penting karena shalat Jumat bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga bentuk ketaatan umat Islam," ujarnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah, PSSI Malaysia Dikritik Gara-Gara Mau Naturalisasi 7 Pemain Bola

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular