Gen Z Ramai-Ramai Kerja Jadi Tukang Listrik dan Ledeng, Ogah Ngantor

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
11 August 2025 10:45
Ilustrasi Gen Z. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Gen Z. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren generasi Z meninggalkan bangku kuliah untuk menekuni pekerjaan di bidang keterampilan teknis (trade jobs) terus meningkat. Alasannya, Gen Z menganggap pekerjaan ini lebih "aman" karena menawarkan gaji tinggi tanpa perlu menanggung utang kuliah. Meski begitu, riset justru menunjukkan hal sebaliknya.

Melansir Fortune, riset terbaru mengungkap banyak pekerjaan teknis memiliki risiko pengangguran dan kecelakaan kerja yang lebih tinggi dibanding pekerjaan kantoran. Analisis Yijin Hardware mengungkap, posisi di bidang administrasi (office admin & support) justru menjadi pekerjaan tanpa gelar sarjana yang paling aman, stabil, dan minim risiko cedera.

Banyak Gen Z tergiur pekerjaan seperti teknisi, tukang listrik, hingga tukang ledeng. Pekerjaan ini memang tidak memerlukan gelar sarjana, namun kerap memiliki risiko fisik tinggi, jam kerja panjang, dan kondisi lapangan yang berat.

Semisal teknisi turbin angin, pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di AS tahun lalu, yang harus menghadapi cuaca ekstrem, membawa peralatan seberat 23 kilogram, dan memanjat tangga tinggi untuk bekerja di ruang sempit.

Bahkan, riset menemukan beberapa pekerjaan teknis seperti pengawas bangunan, tukang listrik, dan tukang ledeng memiliki tingkat pengangguran terburuk. Sementara bidang logging (penebangan kayu), perburuan, perikanan, dan pengelolaan sampah menempati posisi teratas untuk angka kematian akibat pekerjaan.



Lima pekerjaan tanpa gelar paling aman versi Yijin Hardware

1. Administrasi dan Dukungan Perkantoran
2. Pekerja Produksi
3. Instalasi dan Perbaikan
4. Konstruksi dan Ekstraksi
5. Transportasi dan Pemindahan Material

Pekerjaan kantoran dinilai menawarkan risiko fisik rendah, permintaan tenaga kerja yang stabil, dan gaji yang cukup layak. Ini menjadi menarik bagi Gen Z yang ingin stabilitas tanpa kuliah.

Ancaman AI dan perekrutan yang melambat

Meski relatif aman, pekerjaan administrasi juga menghadapi tantangan. Kemajuan teknologi AI membuat banyak perusahaan memangkas perekrutan entry-level, termasuk di bidang admin. Perusahaan global seperti Intel, IBM, dan Google dilaporkan membekukan ribuan posisi yang diprediksi akan digantikan AI dalam lima tahun ke depan.

Kendati demikian, Yijin Hardware memperkirakan masih akan ada 19.000 peluang kerja baru di sektor admin dalam satu dekade mendatang, meskipun jumlah ini jauh di bawah sektor transportasi (63.000 peluang).

Ilusi "pekerjaan teknis" pasca-pandemi

Survei Harris Poll 2024 menunjukkan 78% warga AS melihat peningkatan minat anak muda pada pekerjaan seperti pertukangan, listrik, dan pengelasan. Pendaftaran sekolah keterampilan bahkan melampaui universitas sejak pandemi.

Namun, WalletHub menempatkan banyak pekerjaan teknis di peringkat terbawah untuk prospek karier pemula pada 2025. Profesi seperti welder, mekanik mobil, pembuat boiler, hingga drafter dinilai memiliki ketersediaan kerja terbatas, prospek pertumbuhan rendah, dan risiko kecelakaan tinggi.

Bahkan, survei lain menempatkan teknisi listrik sebagai pekerja paling tidak bahagia karena tuntutan fisik tinggi dan jam kerja panjang, yang tidak sebanding dengan gaji yang hanya cukup layak. Tak satupun pekerjaan teknis masuk daftar pekerjaan paling membahagiakan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Anak Gen Z Kena Kanker Kolorektal, Pakar Ungkap Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular