Gaya Hidup Manis Picu Diabetes Dini, Kenali Cirinya Sekarang!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 29/07/2025 19:55 WIB
Foto: Diabetes (Ist Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi berlebihan kopi susu, matcha, atau minuman favorit lainnya bisa memicu penyakit gula (diabetes) sejak muda. Selagi masih muda, setidaknya mulai kenali ciri diabetes sejak dini dan memantau kadar gula darah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, menyebut usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Di mana kadar gula darah puasa berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya di kisaran 70-90 mg/dL.

Prediabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Sementara itu, dikatakan diabetes jika kadar gula darah puasa mencapai lebih dari 126 mg/dL.


"Ciri awalnya berupa mudah lapar dan lelah karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin tidak bekerja optimal untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Oleh karena itu tubuh jadi lebih mudah lapar dan lelah," jelas dr. Roy dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).

Ciri kedua adalah sering buang air kecil yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak cairan yang dibuang lewat urin. Ketiga, sering haus dan mulut kering karena tubuh membuang lebih banyak cairan melalui tubuh.

"Lalu, penurunan berat badan tanpa sebab karena tubuh tidak bisa menyerap energi dengan baik, sehingga tubuh membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti. Sehingga, berat badan menurun meski pola makan tidak berubah," tambah dia.

Kemudian, penglihatan kabur akibat perubahan kadar cairan dalam tubuh yang menyebabkan lensa mata membengkak. Hal ini mengubah bentuk lensa dan membuat pengilihatan menjadi kabur.

"Retina (saraf mata) juga dapat terdampak di mana komplikasi jangka panjangnya bisa menyebabkan kebutaan (retinopati diabetik)," terang dr. Roy.

Terakhir, kesemutan karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf seperti di tangan dan kaki.

Hal ini yang menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam seperti tertusuk. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik

"Kerusakan saraf juga menyebabkan hilangnya sensasi dan kemampuan untuk merasakan sakit atau suhu. Ini akan meningkatkan risiko luka yang tidak disadari," terang dia.

Jika gejala-gejala ini mulai dirasakan, dr. Roy mengimbau untuk mulai mendeteksi risiko diabetes secara gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan. Berbagai layanan tersedia, mulai dari skrining risiko pradiabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intellilgence (Al), pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare.

Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau melalui fitur Personal Health di MyCare yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. 


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sabang Merauke Suguhkan Aksi Spektakuler di CFD Jakarta