13 Penyebab Utama Perceraian Menurut Studi, No.1 Bukan Selingkuh
Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal perselingkuhan di konser Coldplay yang mengekspos CEO Astronomer Andy Byron dengan karyawannya tengah jadi perbincangan hangat di sosial media. Banyak pihak berspekulasi bahwa pernikahan Byron akan berujung pada perceraian buntut insiden tersebut.
Meski begitu, laporan Forbes Advisor, mengungkap bahwa perselingkuhan bukanlah penyebab utama pasangan yang bercerai.
Alasan paling umum perceraian adalah kurangnya dukungan dari keluarga. Namun, ada alasan lain mengapa hubungan berakhir, tergantung pada seberapa lama pasangan tersebut telah menikah.
Secara total, sebanyak 43 persen perceraian dipicu oleh kurangnya dukungan dari keluarga. Sementara itu, 34 persen perceraian disebabkan oleh perselingkuhan alias hubungan lain di luar pernikahan.
Forbes melaporkan, salah satu pemicu gagalnya pernikahan adalah tujuan dari pernikahan yang tidak tercapai. Sebagian besar pasangan umumnya menikah karena persahabatan, keamanan finansial, kenyamanan, asuransi kesehatan, alasan hukum, atau keinginan untuk memulai sebuah keluarga.
Pasangan yang menikah karena tekanan masyarakat atau keluarga kemungkinan besar bercerai karena perselingkuhan. Sementara, pasangan yang merasa tertekan untuk masuk ke dalam komitmen cenderung tidak mampu mempertahankan pernikahannya.
Lalu, pasangan yang menikah untuk formalitas dan memenuhi keinginan lingkungan sekitar cenderung bercerai karena kurangnya keintiman.
Berikut adalah daftar penyebab perceraian menurut studi:
1. Kurangnya dukungan dari keluarga (43 persen)
2. Perselingkuhan atau hubungan di luar pernikahan (34 persen)
3. Ketidakcocokan (31 persen)
4. Kurangnya kedekatan (31 persen)
5. Terlalu banyak konflik atau pertengkaran (31 persen)
6. Stres keuangan (24 persen)
7. Kurangnya komitmen (23 persen)
8. Perbedaan dalam pendekatan sebagai orang tua (20 persen)
9. Menikah terlalu muda (10 persen)
10. Nilai atau moral yang bertentangan (6 persen)
11. Penyalahgunaan zat (3 persen)
12. Kekerasan dalam rumah tangga secara fisik dan/atau emosional (3 persen)
13. Gaya hidup yang berbeda (1 persen)
(hsy/hsy)