Perusahaan BTS Buka Cabang di India, Mau Geser Bollywood?

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
Senin, 07/07/2025 12:50 WIB
Foto: Hybe (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa industri K-pop Hybe, yang menaungi BTS, Seventeen, dan Enhypen, akan membuka kantor cabang di India pada September atau Oktober 2025. Langkah ini menandai ekspansi kelima Hybe secara global setelah Amerika Serikat, Jepang, Amerika Latin, dan China.

Pembukaan kantor di India menjadi bagian dari strategi "Multi-home, Multi-genre" yang dicanangkan Chairman Bang Si-hyuk. Hybe ingin membawa sistem produksi K-pop mulai dari pencarian bakat, pelatihan, pembuatan musik, hingga manajemen fandom ke pasar-pasar baru yang dinilai potensial.


India dipilih karena memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar jiwa dan merupakan salah satu pasar hiburan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Bagi Bang Si-hyuk, India adalah taruhan besar berikutnya dalam misinya menyesuaikan K-pop dengan karakter pasar lokal.

"Untuk benar-benar tumbuh, kita harus menghapus huruf 'K' dari K-pop dan menjangkau audiens yang lebih luas," ujar Bang Si-hyuk dilansir laman Korea Herald, Senin (7/7/2025.

Ia menilai dominasi Latin pop dan Afrobeats mengancam pangsa pasar global K-pop yang saat ini baru sekitar 3%. Meski sempat menuai kontroversi dengan istilah "krisis K-pop", Bang tetap konsisten memperluas cakupan bisnis dengan pendekatan lokalisasi.

Di Jepang, misalnya, Hybe mencetak sukses besar lewat boy group &Team dan Aoen. Sementara itu, di AS, girl group Katseye berhasil menembus tangga lagu Billboard, meski belum benar-benar menembus arus utama musik pop Amerika.

Untuk pasar Latin Amerika, Hybe menggarap proyek audisi boy band dengan menggandeng jaringan TV Telemundo, lengkap dengan pelatihan ala K-pop. Di China, Hybe memilih pendekatan konservatif yakni membuka kantor promosi tanpa rencana meluncurkan grup lokal dalam waktu dekat.

India menjadi babak berikutnya. Meski belum diungkap apakah Hybe akan mendebutkan grup lokal dari sana, kehadiran kantor fisik menunjukkan keseriusan Hybe membangun ekosistem K-pop di Asia Selatan. Namun tak semua pihak yakin dengan strategi ini.

Beberapa kritikus menilai kekuatan utama K-pop justru berasal dari identitas Koreanya, baik dari segi wajah artis, estetika, hingga sistem produksinya yang khas. Tetapi mantan produser YG, Sinxity, melihat langkah ini sebagai inovasi.

"Hybe menciptakan permintaan baru dengan model bisnis yang berevolusi. Di Korea mungkin ada batasnya, tapi secara global, K-pop masih punya banyak ruang untuk tumbuh," ujarnya.



(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: J-Hope Tutup Tur Dunia, BTS Lengkap Reunian!