Peneliti China Ungkap Cara Hilangkan Mikroplastik di Air Keran

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
09 August 2024 11:20
Pekerja mengolah saringan air di pengolahan Air Limbah (IPAL) PAL-Adrich Tech System di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (25/5). PAL-Adrich Tech System merupakan mesin yang mengolah air limbah tinja menjadi air bersih.  Penemuan itu diciptakan oleh dua orang warga Indonesia asal Sumatera Barat Andrian dan Chairunnas (Andrich). Kepala Sub IPLT Duri Kosambi Rommel Benny Sitompul mengatakan mesin yang dibawah naungan PD PAL Jaya ini air limbah tinja hanya perlu diproses 30 menit dan siap untuk dikonsumsi sebagai air bersih. Kendati bisa dikonsumsi namun untuk saat ini lebih tepat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan menyiram tanaman kota belum bisa untuk diminum secara langsung.  IPLT Duri Kosambi ini dalam sehari mengolah 80 meter kubik limbah dari 150 meter kubik limbah yang masuk ke IPLT Duri Kosambi setiap hari dengan sebanyak 100 truk pengangkut limbah.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustasi Air Keran untuk Diminum (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mikroplastik adalah partikel berukuran kurang dari lima milimeter yang dapat masuk ke dalam tubuh dan mengancam kesehatan manusia melalui makanan dan minuman. Maka dari itu, para ahli pun mulai bergerak untuk mencari cara untuk menghilangkan mikroplastik dari makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia.

Melansir dari Science Alert, baru-baru ini para peneliti di China akhirnya menemukan cara yang diklaim sederhana dan efektif untuk menghilangkan mikroplastik dari air. Menurut laporan, cara ini dapat dilakukan di rumah.

Dalam studinya, tim penelitian dari Guangzhou Medical University dan Jinan University merebus cairan dan menyaring endapan air lunak dan air keran keras yang lebih tinggi kandungan mineral. Sebelum direbus, air-air tersebut ditambahkan kandungan nanoplastik dan mikroplastik (NMP).

Hasilnya, sebanyak 90 persen NMP berhasil dihilangkan melalui proses perebusan dan penyaringan. Namun, tingkat efektivitasnya beragam tergantung jenis air.

"Strategi merebus air sederhana ini dapat 'mendekontaminasi' NMP dari air keran rumah tangga dan berpotensi mengurangi tingkat konsumsi NMP manusia melalui konsumsi air," tulis para peneliti dalam laporan studi yang diterbitkan pada Februari lalu, dikutip Kamis (8/8/2024).

Konsentrasi NMP yang lebih besar telah dihilangkan dari sampel air keran keras. Saat dipanaskan, air tersebut secara alami membentuk endapan kerak kapur atau kalsium karbonat.

Zat kapur yang umumnya ditemukan di dalam ketel dapur terbentuk di permukaan plastik saat perubahan suhu "memaksa" kalsium karbonat keluar dari larutan yang secara efektif "menjebak" pecahan plastik dalam kerak.

Menurut para peneliti, sekitar seperempat NMP tersangkut bahkan pada air lunak yang mengandung lebih sedikit kalsium karbonat terlarut. Para peneliti mengatakan, setiap serpihan plastik berkerak kapur dapat dihilangkan melalui filter sederhana, seperti saringan stainless steel yang digunakan untuk menyaring teh.

Penelitian sebelumnya telah mengukur pecahan polistirena, polietilena, polipropilena, dan polietilena tereftalat dalam air keran yang dapat diminum. Guna menguji strategi tersebut, para peneliti menambahkan lebih banyak partikel nanoplastik yang secara efektif jumlahnya berkurang.

"Minum air matang yang direbus tampaknya merupakan strategi jangka panjang yang layak untuk mengurangi paparan global terhadap NMP," tulis para peneliti.

"Namun, minum air rebusan sering dianggap sebagai tradisi lokal dan hanya berlaku di beberapa wilayah," lanjut laporan tersebut.

Meskipun belum diketahui pasti tingkat bahaya plastik ini bagi tubuh manusia, plastik telah dikaitkan dengan perubahan mikrobioma usus dan resistensi antibiotik tubuh.

"Hasil kami telah meratifikasi strategi yang sangat layak untuk mengurangi paparan NMP pada manusia dan membangun dasar untuk penyelidikan lebih lanjut dengan jumlah sampel yang jauh lebih besar," tulis para ahli.


(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi Temukan Mikroplastik Menyusup ke Penis, Ahli Tak Kaget

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular