Menkes BGS Beberkan Jurus Bendung Hepatitis di RI

linda hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 30/07/2024 19:40 WIB
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada wartawan setelah menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024). (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa ancaman hepatitis jangan dianggap remeh. Sebab Indonesia kini menempati urutan keempat untuk kejadian dan kematian akibat penyakit liver tersebut.

Sayangnya, sebagian besar kasus hepatitis akut tidak disadari pengidapnya. Sebab gejala yang sulit untuk dikenali, sehingga tidak mencari pengobatan.


Kementerian Kesehatan sendiri telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi meluasnya penyakit Hepatitis di Indonesia.

"Saat ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen telah melakukan eliminasi hepatitis di Indonesia dengan mengadopsi strategi komprehensif, yakni meningkatkan akses deteksi dini hepatitis," kata Budi saat dalam akun Youtube Kemenkes RI pada acara Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-15, Selasa, 30 Juli 2024.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah melakukan deteksi sekitar 820 ribu orang. Serta penguatan surveilans terutama bagi ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.

"Kita sudah bisa deteksi sekitar 820 ribu orang by name, by address kita tahu dimana. Jadi kita bisa memberikan intervensi yang pas tidak hanya berdasarkan survei, hanya berdasarkan riskesdas yang dilakukan berapa tahun sekali tapi, benar-benar berdasarkan surveilans yang kita lakukan setiap hari," tambahnya.

Di samping upaya-upaya mitigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Budi menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif sebagai langkah utama dalam mengurangi penyebaran dan dampak fatal virus tersebut.

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan serangkaian pencegahan agar terhindar dari penyakit misterius tersebut.

Tidak hanya itu, Budi menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan menyediakan pengobatan dan vaksin yang memadai khususnya bagi para bayi dan yang belum pernah di vaksin hepatitis B dan C sebelumnya.

"Jadi langkah selanjutnya tadi selain data adalah imunisasi atau vaksinasi ini harus segera dimasifkan targetnya terutama adalah bayi-bayi. Kita berikan imunisasi tapi, juga yang belum pernah di imunisasi Hepatitis B dan C yah kita berikan imunisasi sesudah lewat masanya karena tetap ini yang sangat efektif," papar Budi.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia