
Mengintip Desa Olimpiade Paris: Kasur dari Karton Bekas & Tanpa AC

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Prancis baru saja menyulap desa yang sebelumnya terdiri atas gubuk-gubuk kayu menjadi Desa Olimpiade yang berkelanjutan. Desa ini dibangun jelang Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli-11 Agustus 2024 mendatang.
Berbeda dari desa pada umumnya, Desa Olimpiade ini dibangun dengan mempertimbangkan sejumlah aspek berkelanjutan. Bahkan, material yang digunakan dapat didaur ulang dan desa diklaim bakal tetap dingin meskipun tanpa menggunakan pendingin ruangan (AC).
Pada 100 tahun yang lalu, pihak penyelenggara Olimpiade di Paris membangun Desa Olimpiade pertama untuk menyatukan para atlet yang tengah berjuang meraih medali. Pada saat itu, bentuk desa sangat sederhana dan hanya diisi oleh "gubuk-gubuk kayu" dan sejumlah perabotan.
Satu abad kemudian, Paris kembali menjadi tuan rumah Olimpiade. Namun, pejabat Prancis melakukan sesuatu yang berbeda untuk menyambut ajang olahraga bergengsi di dunia ini, yakni meratakan Desa Olimpiade yang sudah ada.
Tak hanya sekadar diratakan, Pemerintah Prancis ternyata membangun kembali Desa Olimpiade dengan bentuk yang lebih modern dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya menjadikan Olimpiade 2024 sebagai "pertandingan paling bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam sejarah".
"Desa ini dinilai sebagai sebuah lingkungan yang akan memiliki kehidupan setelahnya. Paris 2024 menyewanya selama beberapa bulan," ujar direktur keberlanjutan Olimpiade Paris 2024, Georgina Grenon, dikutip dari CNN International, Rabu (26/6/2024).
![]() Buildings of the Olympic Village are pictured, Friday, Dec. 1, 2023 in Saint-Denis, outside Paris. The Paris 2024 Olympic Games will run from July 26 to Aug.11, 2024. (AP Photo/Michel Euler) |
Menurut Grenon, Olimpiade 2024 memilih untuk menyewa desa tersebut daripada membangun apartemen khusus untuk para atlet. Nantinya, desa ini dapat dipergunakan sebagai tempat tinggal atau kerja warga Paris yang lain.
Setelah Paralimpiade selesai pada 8 September 2024 mendatang, desa yang memiliki 82 bangunan tersebut akan diubah menjadi ruang kantor untuk 6.000 pekerja dan apartemen untuk menampung 6.000 orang lainnya.
Harapannya, proyek ini mampu menjadi contoh untuk meringankan krisis perumahan di Paris. Saat ini dilaporkan bahwa kenaikan suku bunga, melonjaknya harga, dan krisis pasokan telah mempersulit pembelian atau sewa rumah bagi warga setempat.
Saat ini, permintaan terhadap perumahan yang terjangkau melonjak tinggi. Bahkan, sebuah apartemen kecil berukuran 10 meter persegi di arondisemen ke-10 Paris yang sedang naik daun memasuki pasar sewa tahun lalu dengan harga 610 euro atau sekitar Rp10,7 juta per bulan (asumsi kurs Rp17.550/euro). Menariknya, ada 765 orang yang melamar untuk menyewa apartemen tersebut dalam waktu kurang dari seminggu.
Lokasi Desa Olimpiade dipilih dengan harapan akan merevitalisasi beberapa wilayah pinggiran utara kota yang secara historis miskin. Desa ini terletak di persimpangan tiga pinggiran kota, yakni Saint-Denis, lingkungan kelas pekerja yang beragam dan telah lama dikaitkan dengan kejahatan dan ketidakamanan; Saint-Ouen yang berkembang pesat; dan Ile-Saint-Denis, sebuah pulau di Sungai Seine.
Namun, ada kemungkinan risiko bahwa penduduk saat ini akan dirugikan. Janji serupa untuk membangun perumahan terjangkau di London timur juga dibuat sebelum Olimpiade 2012, tetapi janji tersebut sebagian besar tidak membuahkan hasil.
Laporan BBC pada 2022 lalu menemukan bahwa dari 9.000 rumah yang dibangun di dalam Taman Olimpiade, kurang dari 200 rumah ditawarkan dengan tingkat sewa termurah.
Fasilitas di Desa Olimpiade Paris
![]() A bedroom of the Olympic village is pictured, in Saint-Denis, north of Paris Wednesday, Feb. 28, 2024. When French President Emmanuel Macron inaugurates the Olympic village on Thursday, Feb. 29, he will see a run-down area transformed into an international hub for the Paris Games. (AP Photo/Thibault Camus) |
Menurut penyelenggara Olimpiade 2024, Desa Olimpiade ini dibangun menggunakan energi 100 persen terbarukan. Semua yang dibangun untuk desa ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Menurut Grenon, bangunan-bangunan yang didirikan terbuat dari kayu dan bahan daur ulang dan menggunakan proses yang mengurangi jejak karbon proyek sebesar 30 persen per meter persegi. Angka itu diklaim lebih tinggi dari yang disyaratkan oleh peraturan ekologi Prancis.
Grenon mengatakan sepertiga dari seluruh atap rumah dilengkapi dengan panel surya, sementara sepertiga lainnya memiliki taman yang bertujuan untuk menurunkan suhu di dalam.
![]() A living room of the Olympic village is pictured, in Saint-Denis, north of Paris Wednesday, Feb. 28, 2024. When French President Emmanuel Macron inaugurates the Olympic village on Thursday, Feb. 29, he will see a run-down area transformed into an international hub for the Paris Games. (AP Photo/Thibault Camus) |
Selain itu, bukaan lurus panjang yang mengarah ke Sungai Seine dibiarkan di antara bangunan untuk membentuk terowongan angin yang membawa udara segar di dekat sungai sejauh mungkin ke daratan.
Desa ini akan menampung sekitar 3.000 apartemen yang berisi total 14.250 tempat tidur. Tempat tidur itu terbuat dari bahan daur ulang serupa dengan yang digunakan di Tokyo, Jepang, yakni karton bekas.
Tak hanya itu, bangku yang terdapat di apartemen juga terbuat dari karton sehingga dapat dengan mudah didaur ulang setelah Olimpiade.
Di seluruh desa, penyelenggara melakukan sejumlah eksperimen untuk melihat apakah teknologi ramah lingkungan dan metode konstruksi baru dapat diterapkan di dunia nyata.
Salah satu trotoar di Desa Olimpiade telah dibuat dari kulit kerang. Secara teori, cangkang tersebut seharusnya dapat menyerap air hujan. Pada hari-hari panas, air yang disimpan akan menguap dan membantu mendinginkan orang yang lewat.
Hambatan utama desa ini menampilkan lima filter udara luar ruangan eksperimental. Menara raksasa mirip UFO ini dirancang mirip penyedot debu untuk menyedot udara yang tercemar dan menyaring partikel berbahaya.
Perangkat ini diklaim dapat membersihkan 95% partikel di udara. Selain itu, kelima perangkat disebut dapat menjadi pembersih dengan konsumsi listrik seminimal mungkin.
Meskipun lantai dasar beberapa bangunan di Desa Olimpiade dilengkapi dengan AC tradisional, apartemen atlet akan menggunakan "pendingin panas bumi" sebagai pengganti AC.
Sistem ini mengambil air yang didinginkan hingga 4 derajat Celsius dari sumur sedalam 70 meter di bawah tanah di pembangkit listrik tenaga panas bumi terdekat dan menyalurkannya ke pipa di bawah lantai setiap apartemen.
Menurut Direktur Desa Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024, Laurent Michaud, air dingin tersebut mampu mendinginkan gedung sebesar 6 hingga 10 derajat Celcius dibandingkan suhu di luar.
Meskipun sistemnya akan dikontrol di tingkat gedung, setiap apartemen memiliki alat kontrol yang memungkinkan mereka menurunkan atau menaikkan suhu sebesar 2 derajat Celcius di setiap unit. Sistem ini juga akan memanaskan apartemen di musim dingin.
Bagi delegasi yang khawatir terkait kemanjuran sistem selama gelombang panas, pihak desa akan menawarkan mereka pilihan untuk menyewa unit AC individual.
(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cathay Kasih Tiket Unlimited Setahun untuk Peraih Medali Olimpiade