Benarkah Starbucks Ganti Nama Jadi Vista Coffee? Ini Faktanya

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
10 January 2024 16:05
Ilustrasi kopi starbucks.(AP Photo/Lindsey Wasson)
Foto: Ilustrasi kopi starbucks. AP Photo/Lindsey Wasson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar soal Starbucks yang ganti nama santer terdengar. Sebagian mengaitkan kabar ini dengan gerakan boikot yang disebut telah membuat perusahaan asal Amerika tersebut merugi. Benarkah demikian?

Faktanya, Starbucks yang berlokasi di Bandara Dublin, Irlandia, memang baru saja melakukan rebranding menjadi Vista Coffee. Perubahan ini bahkan diumumkan oleh akun resmi Dublin Airport di X (sebelumnya Twitter). 

"Vista Coffee berlokasi di tepi udara di T1, tepat setelah The Loop, di unit yang sebelumnya ditempati oleh Starbucks," demikian bunyi pengumuman tersebut, pada 4 Januari lalu. 

Meski begitu, menurut media lokal Lovin Dublin, Vista Coffee hanyalah "merek sementara" yang akan segera diubah ke merek lain. Namun, belum ada rincian lengkap tentang perubahan ini. 

Sejumlah orang berpendapat bahwa Starbucks berganti nama sebagai respons atas gerakan boikot yang telah berlangsung sejak Oktober tahun lalu.

Awal mula Starbucks jadi sasaran boikot

People watch from inside a Starbucks as demonstrators march in support of Palestinians in Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Washington, U.S., November 4, 2023. REUTERS/Elizabeth FrantzFoto: REUTERS/ELIZABETH FRANTZ
People watch from inside a Starbucks as demonstrators march in support of Palestinians in Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Washington, U.S., November 4, 2023. REUTERS/Elizabeth Frantz

Starbucks juga menjadi sasaran boikot para pendukung Palestina di Indonesia. Bahkan, sejumlah kedai Starbucks di Tanah Air sempat sepi pengunjung akibat gerakan ini.

Starbucks sendiri tidak termasuk dalam daftar boikot resmi Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS), namun perusahaan tersebut menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, yang memberikan dukungan untuk Palestina.

Starbucks juga sudah memberikan klarifikasi resmi bahwa mereka tidak memberikan dukungan finansial untuk Israel. Meski begitu, gerakan boikot masih terus berlangsung.

Berdasarkan laporan awal Desember 2023, Starbucks sempat mengalami penurunan nilai pasar sebesar hampir US$12 miliar atau sekitar Rp184,97 triliun (asumsi kurs Rp15.414/US$) selama sebulan terakhir.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Fakta Gerakan Boikot Starbucks, Benarkah Sokong Israel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular