Ramai Gara-Gara Gibran, Apa itu Istilah 'Buzzword'?

mfa, CNBC Indonesia
Sabtu, 23/12/2023 18:00 WIB
Foto: Calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin nomor urut 1 dan Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat kedua yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak warganet menyoroti tutur kata cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming, dalam debat cawapres 2024, Jumat (22/12/2024), yang kerap menggunakan istilah-istilah rumit dan asing. Sebut saja seperti Carbon Capture dan paling jadi sorotan adalah penggunaan kata SGIE. 

Kata ini muncul saat Gibran melakukan sesi tanya jawab dengan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Dia menanyakan bagaimana rencana Muhaimin dalam meningkatkan SGIE di Indonesia. Namun, Muhaimin terlihat kebingungan atas singkatan SGIE. 

"Saya gak paham SGIE apa? Saya tidak pernah mendengar istilah ini," kata Cak Imin kepada Gibran.


Gibran kemudian menjawab, SGIE adalah State of the Global Islamic Economy. Soal ini, kata Gibran, Indonesia menempati peringkat 10 besar dalam hal makanan halal, skincare, dan fashion halal. Dia pun menanyakan lagi langkah Muhaimin bersama Anies Baswedan dalam memperkuat posisi ini. 

"Nah itu yang saya maksud Gus. Mohon maaf kalo pertanyaannya agak sulit ya gus," pungkas Gibran.

Atas singkatan yang membuat Muhaimin, dan juga banyak orang lain kebingungan, warganet mengungkit Gibran menggunakan buzzword dalam bertutur kata. 

Foto: Suasana debat calon Wakil Presiden Pemilu Tahun 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana debat calon Wakil Presiden Pemilu Tahun 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Memangnya, apa itu buzzword?

Ahli sastra dan bahasa Georgia Southern University, Richard Nordquist, di ThoughtCo. menyebut buzzword adalah istilah informasi atas kata atau frasa yang digunakan seseorang hanya untuk sekedar memberi kesan kepada lawan bicara.

Lebih lanjut, Merriam Webster menyebut buzzword adalah kata atau frasa yang biasanya terdengar penting dan teknis. Ini seringkali banyak orang tidak tahu artinya dan memang hanya digunakan untuk mengesankan orang awam.  Biasanya buzzword berasal dari jargon, akronim atau istilah-istilah yang baru dikenal (neologisme). 

Misalkan dalam berbicara dengan lawan, seseorang menggunakan kata "prominen" untuk mengganti kata "terkemuka". Tentu saja "prominen" tak banyak orang mengetahui.

Lalu, apakah penggunaan buzzword diperbolehkan? Menurut situs Acrolinx, buzzword bisa dipergunakan bebas dengan memerhatikan waktu, tempat dan konteks pembicaraan.


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kafe di Moskow Bikin Heboh, Labubu Kini Bisa Dimakan