
Peneliti Panjang Umur Temukan 9 Jurus Hidup hingga 100 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Berumur panjang adalah impian banyak orang. Namun, tidak sedikit yang menganggap bahwa panjang umur di tengah kehidupan saat ini adalah hal mustahil akibat banyaknya hal sulit dan pemicu stres.
Faktanya, hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun bukanlah hal yang mustahil. Melansir dari CNBC Make It, masyarakat yang tinggal di wilayah Zona Biru (blue zone), yakni Ikaria, Yunani; Okinawa, Jepang; Wilayah Ogliastra, Sardinia, Italia; Loma Linda, California, Amerika Serikat (AS); dan Semenanjung Nicoya, Kosta Rika, terkenal panjang umur karena menjalani kehidupan yang bahagia.
Dan Buettner adalah peneliti spesialisasi panjang umur yang telah melakukan studi di Zona Biru, tempat di mana penduduknya banyak yang berusia 100 tahun atau lebih. Setelah melakukan wawancara dengan 263 orang berusia 100 tahun atau lebih, ada sembilan rahasia kebahagiaan yang dijadikan sebagai 'jurus' umur panjang. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Hobi berkebun
Rahasia hidup panjang umur ala masyarakat Zona Biru yang pertama adalah tidak memaksakan diri untuk berolahraga berat, lari maraton, hingga mengikuti gym. Sebagai gantinya, mereka memilih untuk tinggal di lingkungan yang membuat banyak bergerak.
"Mereka cenderung berkebun dan mengerjakan sendiri pekerjaan rumah dan halaman. Selain itu, mereka juga selalu mengawali perjalanan ke tempat kerja, rumah teman, atau tempat ibadah dengan perasaan bahagia," tulis laporan Buettner, dikutip Senin (27/11/2023).
2. Punya Tujuan Hidup
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengetahui tujuan hidup dapat menambah usia hingga tujuh tahun.
Masyarakat Jepang terkenal memegang konsep "ikigai" atau "tujuan hidup", sementara itu masyarakat Nicoyan di Kosta Rika memegang konsep "plan de vida" yang filosofinya hampir sama seperti ikigai.
Menurut Buettner, salah satu rahasia panjang umur masyarakat Zona Biru adalah memiliki tujuan lain dalam hidup selain pekerjaan.
3. Rutinitas Penghilang Stress
Masyarakat Zona biru memiliki rutinitas untuk mengurangi stres, yakni beribadah dan beristirahat. Biasanya, masyarakat Okinawa menyempatkan diri untuk berdoa dan mengingat nenek moyang.
Sementara itu, penganut Advent memilih untuk berdoa ketika stres, masyarakat Ikaria menyempatkan tidur siang, dan orang Sardinia melakukan aktivitas yang dinilai bisa membuat bahagia.
4. Makan Hanya Sampai 80% Kenyang
Buettner mengatakan, masyarakat Jepang menerapkan disiplin berhenti makan ketika perut sudah merasa kenyang sekitar 80 persen. Sementara itu, masyarakat di wilayah Zona Biru lainnya cenderung makan camilan di sore atau menjelang malam.
5. Mengonsumsi Kacang-kacangan
Umumnya, masyarakat di wilayah Zona Biru cenderung memperbanyak porsi bahan pangan nabati dalam menu makanan, terutama kacang-kacangan, seperti kacang fava, kacang hitam, kacang kedelai, hingga lentil.
"Mereka rata-rata hanya mengonsumsi daging lima kali sebulan, itupun hanya 300 hingga 400 gram per porsi," ungkap Buettner.
6. Minum Wine
Salah satu rahasia panjang umur masyarakat Zona Biru adalah mengonsumsi alkohol berupa wine dengan takaran sedang dan teratur, yakni satu hingga dua gelas sehari.
Menurut tulisan Buettner, para penggembala Sardinia kuno cenderung mengonsumsi susu kambing dan keju domba, roti pipih (flatbread), roti sourdough, barley, adas, kacang fava, kacang polong, tomat, almond, teh milk thistle, dan minuman dari anggur Grenache.
7. Rutin Menghadiri Acara Keagamaan
Buettner mengungkapkan, 258 dari 263 orang yang berusia 100 tahun bergabung dengan komunitas keagamaan.
Berkaitan dengan hal ini, penelitian menunjukkan bahwa rutin menghadiri acara keagamaan setidaknya empat kali sebulan dapat menambah angka harapan hidup empat hingga 14 tahun.
8. Memprioritaskan Orang Tersayang
Sebagian besar orang berusia 100 tahun di Zona Biru selalu memprioritaskan orang-orang tersayang, seperti orang tua, lansia dari lingkungan sekitar, hingga anak-anak mereka.
Menurut penelitian, berkomitmen dengan pasangan hidup dapat meningkatkan angka harapan hidup hingga tiga tahun. Sementara itu, memberikan kasih sayang dan meluangkan waktu untuk anak-anak juga mampu membuat mereka mau menjadi pengasuh dengan sukarela ketika sudah dewasa.
9. Jauhi Lingkungan yang Toksik
Saat ini, memilih lingkaran pertemanan atau circle menjadi perhatian khusus bagi sebagian besar orang. Sebab, memiliki circle yang tidak sesuai dengan kepribadian justru dapat memicu stres dan tidak bahagia.
Menurut penelitian, jaringan sosial dapat mempengaruhi perilaku dan kesehatan seseorang. Terlebih, kebiasaan merokok, obesitas, kebahagiaan, dan kesepian dari suatu kelompok dapat "menular" satu sama lain. Maka dari itu, memilih circle yang baik penting dilakukan agar dapat berumur panjang.
Buettner mengatakan, orang Okinawa membentuk "moais" atau kelompok yang berisi lima orang dan saling berkomitmen satu sama lain seumur hidup.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dokter Berusia Nyaris 100 Tahun Bagikan 8 Tips Panjang Umur
