Dua Daerah Indonesia yang Penduduknya Paling Panjang Umur

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 July 2024 09:35
Ilustrasi Petani Lansia. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Petani Lansia. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pulau Okinawa di Jepang dikenal sebagai pulau umur panjang di dunia. Pulau tersebut memiliki banyak populasi centenarian yakni orang yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.

Bukan cuma Jepang, ternyata Indonesia juga memiliki wilayah dengan warga yang berumur panjang.

Mengutip detikcom, wilayah dengan penduduk paling panjang umur di Indonesia adalah di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim), dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Penduduk di dua wilayah tersebut banyak yang hidup hingga usia 100 tahun bahkan lebih. 

Hal ini diketahui dari studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA). Studi yang berjudul Health Active Aging and Longevity (Halo Project) in Indonesia: Nutrional And Health The Status, Lifestyle, Profiles, Quality of Life, and Environmental Quality From Gili Iyang and Miduana Villages meneliti 79 orang yang berusia 70 tahun ke atas di dua lokasi tersebut. Dari seluruh responden, 42 berasal dari Gili Iyang dan 37 berasal dari Miduana.

Berdasarkan hasil penelitian, lansia di Gili Iyang yang berusia dalam rentang 78-79 tahun berjumlah 5 orang, 88-89 tahun berjumlah 12 orang, 98-99 tahun berjumlah 17 orang, dan 100 hingga lebih dari 100 tahun berjumlah 8 orang.

Sementara di Miduana lansia yang berusia 70-79 tahun berjumlah 8 orang, 88-89 tahun berjumlah 14 orang, 98-99 tahun berjumlah 12 orang, 100 hingga lebih dari 100 berjumlah 3 orang.

Rahasia umur panjang

Guru Besar Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI sekaligus Peneliti Utama dari studi tersebut Prof Dr rer Physiol dr Septelia Inawati Wanandi mengatakan terdapat sejumlah hal yang menjadi faktor di balik usia panjang warga Gili Iyang dan Miduana.

"Gaya hidup, aktivitas fisik, nutrisi, sosial ekonomi, psikologis, dan lingkungan," katanya di Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).

Prof Septelia memaparkan para lansia di kedua wilayah tersebut sama-sama masih aktif sehari-hari, aktif sedari muda, masih mandiri dalam beraktivitas, serta tetap beraktivitas meski merasakan sedikit rasa sakit.

Sementara di bidang sosial ekonomi, para lansia tetap menjaga hubungan terhadap keluarga dan orang-orang yang berada di sekitarnya, mendapatkan perawatan yang baik dari orang di sekitarnya, serta senantiasa melakukan aktivitas religius.

Untuk faktor lingkungan, para lansia merasa nyaman dengan lingkungan mereka tinggal, serta mengetahui nilai positif dan negatif dari lingkungan tersebut.

Terakhir, yakni faktor nutrisi. Ia menyebut para lansia di Gili Iyang dan Miduana sama-sama mengonsumsi makanan yang sehat, segar, dan bersumber langsung dari alam. Terkhusus di Gili Iyang, lansia setempat mengonsumsi nasi jagung, ikan laut, dan daun kelor.

"Walaupun demikian, terdapat kesamaan dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosial ekonomi lansia di kedua wilayah ini yang mempengaruhi panjang usia yang sehat dan aktif," imbuhnya.

Kedua wilayah tersebut juga diketahui memiliki geografi dan cuaca wilayah yang sangat kontras. Gili Iyang memiliki iklim panas karena merupakan pulau kecil, sedangkan Miduana memiliki iklim yang lebih dingin karena berada di dataran yang relatif tinggi.

"Lebih lanjut diperlukan studi molekuler untuk meneliti faktor genetik dan biologis untuk pendekatan kedokteran yang presisi pada populasi panjang usia penuaan aktif dan sehat di Indonesia," ungkapnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berusia 117 Tahun, Biarawati Ini Jadi Manusia Tertua di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular