Kasus Cacar Monyet RI Tembus 57 Orang, Terbanyak di Jakarta

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
23 November 2023 18:20
Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. (via REUTERS/CDC)
Foto: Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota yang terletak di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1997. (via REUTERS/CDC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) kembali melaporkan penambahan jumlah kasus penyakit cacar monyet atau mpox di Indonesia, Kamis (23/11/2023). Direktur Surveilans Karantina Kesehatan (SKK) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Achmad Farchanny, mengungkapkan bahwa hingga Rabu (22/11/2023), total jumlah kasus terkonfirmasi mpox di Indonesia adalah 57 orang.

"Delapan orang masih suspek atau sudah diperiksakan, tetapi belum keluar hasil laboratoriumnya. Lalu, 191 orang dinyatakan negatif hasil laboratoriumnya dan 33 sudah sembuh," papar dr. Achmad dalam konferensi pers daring, Kamis (23/11/2023).

dr. Achmad mengatakan, DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan laporan jumlah kasus mpox terbanyak di Indonesia, yakni 42 kasus terkonfirmasi. Sementara itu, Banten dan Jawa Barat menyusul sebagai provinsi dengan kasus terbanyak, yakni masing-masing enam kasus.

"Kemudian Jawa Timur dengan total dua terkonfirmasi dan Provinsi Kepulauan Riau ada satu kasus terkonfirmasi," ujar dr. Achmad.

Kemenkes RI melaporkan bahwa seluruh pasien cacar monyet adalah laki-laki. Secara rinci, sebanyak 13 pasien adalah berusia 18 hingga 24 tahun, 17 pasien berusia 25 hingga 29 tahun, 24 pasien berusia 30 hingga 39 tahun, 2 pasien berusia 40 hingga 49 tahun, dan 1 pasien sisanya berusia di atas 50 tahun.

"Dari seluruh 57 kasus ini, orientasi seksual pada sebagian besar penderita adalah LSL (Lelaki Seks Lelaki), yakni ada 35 kasus. Kemudian yang orientasinya biseksual ada 11 kasus, dan heteroseksual 7 kasus," jelas dr. Achmad.

Menurut dr. Achmad, sebagian besar kasus mpox memiliki kondisi penyerta lebih dari satu penyakit. Adapun, 39 pasien adalah Orang Dengan HIV (ODHIV). Sementara itu, 16 pasien sisanya adalah penderita sifilis.

"Maka dari itu, kiranya masyarakat perlu melakukan praktik hubungan seksual yang aman, termasuk membatasi jumlah pasangan seksual. Kami juga menganjurkan untuk setia kepada masyarakat," tegas dr. Achmad.

Sebagai informasi, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus monkeypox tergolong ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Cara penularan penyakit cacar monyet

Mengutip dari laman resmi WHO, penyakit cacar monyet dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak fisik dengan pasien terinfeksi, benda yang terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi.

Secara rinci, berikut cara penularan penyakit cacar monyet akibat kontak dengan manusia, hewan, dan benda yang terkontaminasi.

1. Antar-manusia

Penularan bisa terjadi melalui kontak face-to-face (berbincang atau hembusan napas), droplet, sentuhan, ciuman, atau hubungan seksual.

2. Hewan

Penularan bisa terjadi saat berburu, menguliti, atau memasak hewan yang terinfeksi.

3. Benda

Penularan bisa terjadi melalui sprai, pakaian, atau jarum yang terkontaminasi.

4. Ibu Hamil

Ibu hamil dapat menularkan virus penyebab penyakit cacar monyet kepada bayi yang belum lahir.

"Penyakit cacar monyet dapat dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terjangkit. Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu mencegah infeksi bagi orang yang berisiko," tulis WHO.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Prediksi Cacar Monyet di Indonesia Tembus 3.600 Kasus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular