
6 Hewan Simbol Kematian Manusia, Ada Kelelawar Lho

Jakarta, CNBC Indonesia - Hewan adalah makhluk hidup yang unik dan terdiri atas beberapa jenis. Saat ini, tidak sedikit manusia yang menyukai hewan karena beberapa dianggap menggemaskan, memiliki bentuk fisik unik, dan dapat dijadikan sebagai teman.
Namun, ternyata ada sejumlah hewan yang dianggap sebagai simbol kematian manusia di beberapa negara. Apa saja? Berikut rangkumannya, dirangkum dari Live Science.
1. Burung Enggang
Di Indonesia, burung enggang melekat dalam filosofi kehidupan masyarakat suku Dayak. Sebab, burung enggang memiliki makna yang mendalam bagi suku yang menduduki Pulau Kalimantan tersebut.
Melansir dari laman resmi Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, burung enggang melambangkan kebesaran, kemuliaan, perdamaian, dan kesatuan suku Dayak.
Sayap tebal enggang melambangkan pemimpin yang selalu melindungi masyarakat. Sementara itu, ekor panjang burung enggang dinilai sebagai tanda kemakmuran rakyat suku Dayak.
Di Indonesia, burung enggang masuk ke dalam daftar hewan langka dan dilindungi oleh negara.
Namun, menurut studi yang dipublikasikan Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, burung yang memiliki paruh berupa tanduk sapi tanpa lingkaran ini ternyata dipandang sebagai pembawa kematian dan kehancuran di sembilan negara Afrika bagian selatan dan timur.
Secara umum, masyarakat menganggap kehadiran burung enggang adalah pertanda buruk. Bahkan, masyarakat Zimbabwe dan Malawi percaya bahwa seseorang akan mengalami hal sial jika rumahnya dihinggapi burung enggang.
Tidak hanya itu, burung enggang yang berkumpul dalam jumlah ganjil juga dipercaya sebagai tanda kematian seseorang. Di Tanzania, burung dengan nama ilmiah Bucerotidae ini dianggap membawa jiwa yang mati dan roh yang marah.
2. Capung
Di Jepang, capung merah dewasa muncul dari padang rumput rendah dan bermigrasi ke pegunungan tinggi untuk mencari makanan. Umumnya, jumlah capung merah meningkat pada awal musim gugur, yakni ketika mereka turun dari pegunungan ke dataran rendah untuk berkembang biak.
Waktu turunnya capung merah dari pegunungan ke dataran rendah ini bertepatan dengan festival musim panas Obon. Festival ini merayakan kembalinya arwah untuk mengunjungi orang yang mereka cintai.
Menurut studi etnografi pada 1959, masyarakat Jepang percaya bahwa capung merah besar adalah pembawa pesan roh-roh dari orang yang sudah meninggal.
3. Burung Nasar
Burung nasar atau burung bangkai adalah hewan berkepala botak, hanya memiliki bulu halus di kepala, dan memiliki bulu yang lebat di bagian tubuh. Umumnya, burung ini dapat ditemui di seluruh benua, kecuali Antartika dan Oseania.
Burung nasar identik dengan kematian karena mereka menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi bangkai dengan jarak lebih dari 1 mil atau 1,6 kilometer. Selain itu, burung nasar gemar terbang mengelilingi bangkai dan mengambil daging dari bangkai tersebut.
Namun, burung nasar dianggap sebagai simbol kebersihan dalam lingkaran kehidupan dan kematian dalam sejarah Mesir Kuno. Menurut Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland, burung nasar menjadi lambang dewa, maut, atau 'ibu dari semua makhluk'. Bahkan, burung nasar digunakan sebagai hiasan kepala oleh istri firaun dan firaun perempuan sebagai perlndungan.
Di beberapa kebudayaan, burung nasar dipandang sebagai cara suci untuk "membuang" orang mati. Parsis di India dan umat Buddha Vajrayana di Tibet bahkan mengandalkan burung nasar untuk memakan mayat. Hal ini dikenal sebagai "penguburan langit".
4. Kelelawar
Beberapa budaya di dunia menganggap kelelawar sebagai simbol kematian. Bagi masyarakat Maori di Selandia Baru, kelelawar dikaitkan erat dengan hokioi atau mitos burung nokturnal yang meramalkan kematian.
Bahkan, menurut The Raupo Book of Maori Proverbs, ada pepatah yang mengatakan bahwa "Kelelawar terbang saat senja, hokioi terbang di malam hari,". Mereka meyakini bahwa hokioi adalah burung yang sudah punah dan dikenal sebagai elang Haast.
5. Burung Hantu
Hewan yang aktif di malam hari ini berkaitan erat dengan simbol kematian. Menurut buku Owl oleh Desmond Morris pada 2009, sejumlah kebudayaan menganggap burung hantu sebagai simbol kematian dan utusan yang dikirimkan oleh dewa dari dunia bawah.
Menurut buku tersebut, mitologi Romawi percaya bahwa suara burung hantu adalah pertanda akan ada kematian dalam waktu dekat. Bahkan, burung hantu diyakini sebagai ramalan kematian beberapa Kaisar Romawi karena banyak Kaisar Romawi yang meninggal setelah burung hantu bersuara.
Selain Romawi, sekitar 76 persen petani di Kenya bagian tengah percaya bahwa tangisan burung hantu adalah pertanda kematian seseorang.
6. Burung Gagak
Burung gagak adalah hewan yang paling identik dengan kematian seseorang. Burung gagak bangkai adalah burung yang sangat cerdas dan pemakan segala, seperti buah beri hingga daging hewan busuk.
Menurut artikel abad ke-19 yang diterbitkan Proceedings of the Royal Irish Academy, cerita rakyat Irlandia menyebutkan bahwa Badb adalah salah satu trio dewi perang yang berwujud burung gagak.
Dalam cerita tersebut, Badb adalah pertanda pertumpahan darah yang membuat para prajurit takut di medan perang.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Tak Terduga Banyak Hewan Lakukan Hubungan Sesama Jenis