Cacar Monyet Lagi Ngeri, Jumlah Kasus Positif Jadi 14 Pasien
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus konfirmasi cacar monyet terus bertambah. Hingga Rabu (25/10/2023) malam, Kementerian Kesehatan telah menemukan 14 kasus positif cacar monyet di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, menyebut bahwa semua pasien adalah laki-laki. Mereka mengalami gejala khas cacar monyet berupa lesi atau ruam merah di kulit disertai dengan demam.
"Semua pasien dalam kondisi stabil, dalam waktu 1-2 minggu lesinya mulai hilang. Kalau kondisinya bagus bisa kita pulangkan," ujar Maxi, dalam konferensi pers daring, Kamis (26/10/2023).
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa semua pasien yang telah terkonfirmasi cacar monyet juga memiliki riwayat hubungan sesama jenis, yang bisa menjadi jalur penularan virus monkeypox penyebab cacar monyet.
Adapun usia mereka didominasi usia 25-29 tahun. "Kalau kita kaitkan dengan umur, usia segini adalah anak-anak yang belum dapat vaksinasi cacar," kata Maxi lagi.
Vaksin cacar monyet
Untuk mencegah berkembangnya penyakit cacar monyet, Kementerian Kesehatan mulai memberikan vaksin secara gratis kepada masyarakat Indonesia.
Meski demikian, karena jumlah vaksin yang terbatas, untuk saat ini vaksin diberikan untuk kelompok prioritas yang memiliki risiko tinggi, yaitu lelaki yang melakukan hubungan seks dengan laki-laki serta pengidap HIV/Aids.
Vaksin juga masih diprioritaskan untuk diberikan pada kelompok berisiko di Jakarta karena menurut jumlah kasus terkonfirmasi didominasi di Jakarta.
Berikut gejala umum penyakit cacar monyet
Menurut WHO, tanda dan gejala penyakit cacar monyet umumnya muncul dalam waktu tujuh hari, tetapi dapat muncul mulai satu sampai 21 hari setelah terpapar.
"Biasanya gejala berlangsung selama dua hingga empat minggu, tetapi bisa berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," sebut WHO.
Gejala umum cacar monyet:
Ruam
Demam
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Nyeri otot
Nyeri punggung
Lemas
Pembengkakan kelenjar getah bening
(hsy/hsy)