Daftar 90 Negara yang Tidak Punya McDonald's, Ada Tetangga RI

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia

Senin, 16/10/2023 19:00 WIB

Foto: Ilustrasi McDonald's (AP/Nam Y. Huh)

Jakarta, CNBC Indonesia - McDonald's merupakan salah satu perusahaan restoran cepat saji yang paling terkenal di dunia. Restoran tersebut didirikan pada tahun 1940.

Awalnya McDonald's didirikan oleh dua bersaudara dari San Bernadino, California. Maurice, yang punya nama panggilan Mac, dan Richard McDonald's membuka restoran pertama mereka pada tahun 1948. Restoran ini menjual hamburger, kentang goreng, dan milkshake.

Saat ini, McDonald's bukan hanya salah satu jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, namun juga merupakan salah satu perusahaan paling ikonik di dunia yang memiliki lebih dari 39.000 gerai di sekitar 120 negara di seluruh dunia.

Jaringan restoran ini mempekerjakan lebih dari 1,7 juta orang dan melayani lebih dari 70 juta pelanggan.

Kesuksesan McDonald's sebagai sebuah merek berasal dari harga makanannya yang terjangkau, pelayanan yang sangat cepat, menu yang beragam, dan pemasaran yang strategis.

Banyak negara yang memiliki restoran McDonald's memiliki item menu berbeda yang hanya ada di negara tersebut.

Negara yang tak punya McDonald's

Meskipun McDonald's memiliki lebih dari 39.000 restoran di seluruh dunia dan terus bertambah setiap tahunnya, ternyata masih banyak negara yang tidak memiliki McDonald's. Ada beberapa kemungkinan alasan di balik hal ini.

Menurut laporan World Population Review, sejumlah negara kekurangan rantai pasokan dan infrastruktur sehingga sulit untuk memastikan kelancaran operasional McDonald's. Ada juga negara-negara yang tidak stabil secara politik, atau masyarakatnya terlalu miskin, sehingga biaya operasional yang diperlukan tidak dapat dijadikan sebagai investasi yang bijaksana.

Meski demikian, daftar negara-negara yang tidak memiliki McDonald's terus berkurang setiap tahunnya. Misalnya, Brunei dan Tunisia akhirnya memiliki McDonald's pada tahun 2021.

Daftar negara tidak memiliki McDonald's menurut laporan World Population Review