
Penjualan McDonald's Turun Imbas Boikot, Ini Data Terbaru

Jakarta, CNBC Indonesia - Restoran cepat saji, McDonald's mengalami penurunan penjualan setelah memberikan makanan gratis kepada Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel.
Melansir dari Al Jazeera, hasil analisis yang disurvei oleh FactSet menemukan bahwa penjualan McDonald's secara global "hanya" naik 3,4 persen pada kuartal IV 2023 atau Oktober-Desember. Padahal, Wall Street memperkirakan kenaikan penjualan sebesar 4,7 persen.
Sementara itu melansir dari CNBC International, penjualan McDonald's di Timur Tengah terhenti akibat boikot setelah waralaba (franchise) di Israel memberikan makanan gratis dan diskon khusus untuk IDF. Selain itu, perusahaan juga harus menutup sementara beberapa lokasi untuk memastikan keselamatan karyawan dari protes.
CEO McDonald's, Chris Kemczinski, mengatakan bahwa perusahaannya melihat pelemahan penjualan di beberapa pasar di luar Timur Tengah, termasuk Indonesia dan Malaysia karena berpenduduk mayoritas beragama Islam. Selain itu, Prancis juga merasakan "beberapa dampak".
"Perusahaan sedang memantau perkembangan situasi yang diperkirakan akan terus berdampak negatif pada penjualan dan pendapatan di seluruh sistem selama perang berlanjut," tulis keterangan McDonald's, dikutip Selasa (6/2/2024).
Namun, McDonald's di China dan Jepang justru mencatatkan pertumbuhan penjualan yang positif pada kuartal yang sama, yakni sebesar 4,3 persen atau sesuai perkiraan. Adapun, hal ini didukung oleh kenaikan harga menu.
Sebelumnya, seruan boikot McDonald's ramai di media sosial setelah restoran cabang Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah mendonasikan 4.000 makanan per hari kepada IDF dan rumah sakit, serta memberikan diskon 50 persen khusus anggota IDF.
Akibat hal tersebut, sejumlah franchise McDonald's di negara muslim, seperti Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Turki menyatakan bahwa pihaknya tidak mendukung McDonald's Israel. Selain itu, beberapa franchise memberikan bantuan kepada Palestina.
![]() |
Menurut laman resmi BDS Movement, McDonald's adalah perusahaan yang masuk ke dalam daftar "Sasaran Boikot Organik" karena cabang atau waralaba di Israel secara terbuka mendukung agresi Israel di Gaza.
"Saat ini, perusahaan tersebut menjadi target di beberapa negara oleh kampanye boikot organik, bukan diinisiasi oleh BDS Movement," tulis BDS Movement.
"Hal ini karena perusahaan-perusahaan, cabang, atau waralaba mereka di Israel secara terbuka mendukung dan/atau memberikan sumbangan besar kepada militer Israel dalam serangan Israel saat ini terhadap 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang diduduki dan dikepung," lanjut pernyataan BDS Movement.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Cabang McDonald's yang Ketar-Ketir dengan Seruan Boikot