
3 Alasan Kenapa Orang Jepang Suka Makan Ikan Mentah

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar budaya di seluruh dunia memiliki tradisi tersendiri dalam menyiapkan ikan. Sama halnya seperti yang terjadi dengan Jepang. Selama berabad-abad ikan mentah telah menjadi bagian penting dari makanan mereka.
Ikan mentah banyak disajikan dalam makanan khas Jepang, mulai dari sushi hingga sashimi. Umumnya ikan mentah dimakan dengan cara dicelupkan ke saus asin atau dimakan dengan wasabi.
Lalu, apa alasan warga Jepang gemar memakan ikan mentah?
3 alasan utama warga Jepang makan ikan mentah
![]() Meat from a 278kg bluefin tuna, priced with a 333,600,000 yen bid at the Toyosu fish market's first tuna auction this year is pictured at Sushi Zanmai restaurant in Tokyo, Japan, January 5, 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon |
Ikan mentah telah menjadi bagian penting dari masakan Jepang karena tiga alasan utama, menurut beberapa sumber:
1. Manfaat kesehatan: ikan mentah sangat menyehatkan, menghindari hilangnya asam lemak omega-3 sehat yang terjadi selama pemasakan.
2. Geografi: Jepang adalah negara kepulauan, dengan sejarah panjang penangkapan ikan air tawar dan laut.
3. Agama: Budha dan Shinto yang tersebar luas di Jepang melarang makan daging, sehingga ikan menjadi sumber protein makanan yang penting.
Sejarah makan ikan mentah di Jepang
![]() |
Menurut Japan Yugen, washoku adalah sebutan untuk masakan tradisional Jepang yang terbuat dari ikan mentah. Pada bulan Desember 2013, washoku masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Dalam budaya Washoku, koki Jepang menyiapkan ikan mentah beserta pilihan makanan pendamping untuk menciptakan berbagai macam hidangan.
Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman Jomon, sekitar empat atau lima ribu tahun yang lalu. Sejak saat itu, ikan yang ditangkap secara lokal di perairan pesisir Jepang telah dijual di banyak pasar ikan segar di negara tersebut dan diolah dengan gaya tradisional.
Negeri Sakura juga menjadi saksi masuknya agama Budha pada abad ke-7 dan ke-8 yang melarang konsumsi daging hewan. Menurut agama ini, membunuh hewan adalah tindakan yang tidak benar, sehingga hampir seluruh penduduk Jepang sudah menghentikan konsumsi daging pada abad ke-10.
Selama abad ke-7 dan ke-8, penyebaran agama Buddha di seluruh Jepang mengakibatkan berkurangnya jumlah daging yang dikonsumsi orang Jepang secara bertahap, dan hampir seluruh penduduk mengadopsi pescetarianisme pada sekitar abad ke-10.
Menghindari daging bukanlah ide yang sepenuhnya baru di Jepang. Bahkan sebelum munculnya agama Budha, penganut agama asli negara tersebut, Shintoisme, tidak lagi mengonsumsi daging hewan karena menganggapnya najis.
Mereka mulai mengonsumsi ikan yang baru ditangkap dari laut pada Zaman Edo (1603-1868). Masakan berbahan ikan mentah pun terus berkembang secara bertahap.
Di Jepang modern, makan daging merah lebih diterima secara luas, namun tradisinya tetap ada, dan ikan mentah masih menjadi bagian penting dari makanan nasional.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Berumur Panjang hingga 100 Tahun? Stop Lakukan 6 Hal Ini