
Berharta Rp902 Triliun, Pendiri IKEA Hobinya Pakai Baju Bekas

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan perabotan rumah tangga, IKEA, adalah salah satu perusahaan ritel multinasional yang paling populer di dunia. Bahkan, popularitas IKEA cukup tinggi di tengah masyarakat Indonesia.
Menurut data Forbes, pendiri IKEA, Ingvar Kamprad dan Keluarga diperkirakan memiliki total kekayaan sebesar US$3,5 miliar pada 2015 atau sekitar Rp53,8 triliun saat ini (asumsi kurs Rp15.374/US$). Namun, laporan CNBC Make It menyebut bahwa Kamprad dan Keluarga diprediksi memiliki total kekayaan sekitar US$58,7 miliar atau sekitar Rp902,57 triliun. Angka tersebut tercatat saat ia meninggal pada 27 Januari 2018 silam.
Jika ditelusuri, sejumlah media memberikan berbagai prediksi terkait total kekayaan Kamprad dan Keluarga. Namun, sederet tebakan tersebut dinilai tidak memberikan titik terang. Sebab, laki-laki kelahiran Swedia itu terkenal sebagai sosok sederhana yang tidak pernah menunjukkan harta.
Alasan bos IKEA menjalani hidup sangat sederhana
![]() Pendiri IKEA Ingvar Kamprad |
Dalam wawancara Forbes pada 2000 silam, Kamprad mengatakan bahwa ia menerapkan gaya hidup sederhana untuk mewujudkan bentuk tanggung jawab sebagai manusia. Ia menganggap, menjadi orang biasa sudah seharusnya dilakukan agar dapat memahami kemauan diri, mengenal berbagai masalah, dan mampu mencari solusi atas setiap permasalahan.
Pada 1976, Kamprad sempat menulis surat wasiat yang menjadi landasan bisnis IKEA berjudul "The Testament of Furniture Dealer." Lewat tulisan setebal 38 halaman itu, Kamprad yakin bahwa pemborosan adalah dosa dan kesederhanaan adalah kebaikan.
Prinsip itu diterapkan Kamprad dalam kehidupan sehari-hari. Dalam obituari yang ditulis New York Times, sebelum meninggal pada 2018 silam, Kamprad menerapkan hidup jauh dari kemewahan. Saat mengunjungi gerai IKEA di seluruh dunia, sosok kelahiran 30 Maret 1926 itu selalu naik pesawat kelas ekonomi super murah yang dilanjutkan dengan perjalanan kereta kelas dua.
Tak hanya itu, Kamprad juga sering menyantap makanan murah dan tinggal di hotel yang sama sekali tidak berbintang. Bahkan, di rumah pribadinya di Swiss, garasinya hanya ada mobil Volvo tua, yakni Volvo 240 GL produksi 1993. Sedangkan lemari pakaian terisi oleh pakaian bekas yang dibeli di pasar loak.
Saat mencukur rambut, Kamprad mengunjungi tukang cukur murah yang ada di ruko-ruko perkotaan. Lalu, Kamprad hanya berkeliling Swiss dengan sepeda ketika ingin berlibur.
Semua itu dilakukan bukan untuk menghindari pajak, tetapi murni hidup sederhana. Semasa hidupnya, sosok ayah dari empat anak ini tidak mau dikira pamer apalagi sombong oleh orang lain. Singkatnya, ia ingin hidup setara dengan masyarakat lain hingga rela bertingkah laku seperti masyarakat miskin.
Tak hanya itu, pengusaha kelahiran Pjatteryd, Swedia, ini juga ingin sikap hidup sederhana diterapkan oleh seluruh bos dan karyawan IKEA di seluruh dunia. Perintah Kamprad itu tertuang dalam 8 nilai manifestasi IKEA yang mengharuskan para pegawai di kantor dan hidup keseharian untuk saling peduli, saling bersama, baik, rendah hati, dan bertanggung jawab.
Selain itu, salah satu perintah dari Kamprad adalah melarang para bos IKEA untuk naik kelas penerbangan mahal saat kunjungan kerja.
(Rindi Salsabilla/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berharta Rp 300 T, Bos IKEA Pilih Hidup ala Orang Miskin
