
3 Jenis Sushi Penyebab Keracunan Makanan, Favorit Warga Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sushi adalah salah satu makanan khas Jepang yang menjadi favorit sebagian besar masyarakat Indonesia. Sushi disajikan berupa nasi yang dikepal dengan ukuran sekali lahap dan dilengkapi topping sayuran serta daging mentah atau matang.
Makanan laut alias seafood adalah jenis topping sushi yang paling digemari oleh para pecintanya. Umumnya, topping sushi yang digemari adalah salmon, tuna, gurita, udang, belut, telur dadar, daging, tahu, hingga kepiting imitasi.
Berdasarkan jenis dan kombinasi bahan, sushi terdiri atas beberapa jenis, seperti nigiri, sashimi, inari, gunkan, hinga makimono. Namun, ternyata ada jenis sushi yang berisiko menyebabkan keracunan makanan.
Melansir dari Huffpost, direktur senior sekaligus pakar keamanan pangan dari Microbac Laboratories, Sam Martin mengungkapkan bahwa dalam beberapa kondisi, sushi dengan ikan mentah cukup berisiko tinggi menyebabkan keracunan makanan bagi para penikmatnya.
Menurut Martin, jumlah bakteri berbahaya yang hidup pada ikan mentah sangat bergantung dari cara ikan tersebut dipelihara dan disimpan, bukan pada spesies ikan yang dikonsumsi.
"Bakteri yang paling umum ditemukan pada ikan mentah adalah Listeria monocytogenes, Vibrio, dan Salmonella," jelas Martin, dikutip Selasa (9/7/2024).
"Kemunculan bakteri ini tidak terlalu bergantung pada jenis ikan, tetapi lebih disebabkan oleh air tempat ikan itu hidup serta cara ikan tersebut diproses dan disimpan setelah ditangkap," sambungnya.
Martin menjelaskan bahwa ikan yang disimpan di bawah suhu 4,4 derajat Celsius dapat menunda atau menghambat pertumbuhan bakteri yang mengkhawatirkan.
Jika Anda ragu bagaimana proses penyimpanan dan pengolahan ikan sebelum dijadikan sebagai topping sushi, Martin menyarankan Anda untuk menghindari mengonsumsi salmon mentah jika ingin terhindar dari risiko keracunan.
Menurut Martin, salmon memiliki risiko parasit yang lebih tinggi dibandingkan ikan lainnya. Sebab, jumlah salmon yang membawa cacing pita mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
"Risiko infeksi paling tinggi terjadi ketika mengonsumsi salmon mentah atau setengah matang, seperti jenis yang ditemukan dalam sushi," beber Martin.
"Salmon mentah juga dapat membawa bakteri berbahaya yang lebih umum seperti salmonella, Vibrio vulnificus, dan E. coli," jelasnya.
Selain salmon, belut juga disebut berpotensi membawa parasit dibandingkan jenis ikan lainnya. Justru, belut (unagi) kerap disajikan dalam keadaan dimasak di restoran sushi karena belut air tawar mentah beracun bagi manusia. Martin menyebut, hal ini sangat mengurangi risiko keracunan makanan karena panas mampu membunuh bakteri.
Tak hanya salmon dan belut, Martin juga mengatakan bahwa tuna juga memiliki risiko jika disajikan mentah, meskipun kandungan parasitnya lebih kecil dibandingkan salmon.
Lantas, bagaimana tips mengonsumsi sushi agar terhindar dari risiko keracunan?
Ahli gastroenterologi bersertifikat, Dr. Will Bulsiewicz, mengungkapkan bahwa label "Sushi-grade Fish" atau ikan yang dapat dikonsumsi untuk sushi ternyata tidak 100 persen aman. Sebab, istilah "sushi grade" ternyata tidak diatur atau didefinisikan oleh Food and Drug Administration (FDA).
Dengan demikian, Dr. Bulsiewicz menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi sushi dengan topping-topping matang untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diingikan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Makanan Ini Bikin Umur Panjang, Sudah Dibuktikan di Jepang